Otomotif
Tata Cara Penilaian Terbaru Uji Praktik SIM A dan C, Ini Teknologi e-Drives Diterapkan Ditlantas PMJ
Penilaian uji praktik SIM bersistem e-Drives atau Electronic Driving System, dimana penilaian uji SIM semakin akurat dan transparan.
Ketika peserta melewati RFID radar maka secara otomatis data peserta akan tampil pada aplikasi ujian praktik sim di ruang monitoring.
2. Passive Infrared, cahaya infra merah pada garis awal (start) di garis akhir (finish) gunanya untuk mengetahui saat peserta mulai dan selesai pada masing-masing tahapan.
3. Vibration Sensor, merupakan sensor yang dapat mengetahui suatu getaran pada suatu benda.
Sensor ini diletakkan dalam patok yang terpasang di samping lintasan.
Jika kendaraan bermotor (Ranmor) menyenggol atau menabrak patok maka vibration sensor akan aktif.
Kemudian, mengirimkan sinyal ke aplikasi uji praktik SIM pada komputer server di ruang monitoring.
Sehingga, penguji dapat mengetahui posisi dan jumlah patok yang tersenghol atau tertabrak.
4. Ultrasonik adalah pancaran gelombang suara dengan frekuensi tinggi 20 Kilo Hertz.
Sensor ini diletakkan di pada tahapan tanjakan dan turunan uji praktik SIM A.
Ketika mobil berhenti pada posisi menanjak atau turunan, sensor ultrasonik ini akan mengetahui posisi terakhir mobil.
Jika terjadi reaksi mundur atau maju sebelum melanjutkan tanjakan atau turunan maka sensor ultrasonik akan mengirimkan sinyal ke komputer server di ruang monitoring.
Lalu, dari dalam ruang monitoring penguji dapat melakukan pemantauan dari layar CCTV dan juga memberikan peringatan, aba-aba atau perintah dengan pengeras suara.
Uji praktik juga dapat dilakukan dengan beberapa peserta uji sekaligus secara simultan.
Hasil pengujian dapat dilihat oleh penguji di lapangan yang terintegrasi melalui tablet san layar monitor.
Hal tersebut bertujuan untuk menunjukkan kepeserta ujian.