Kasus Korupsi KTP Elektronik Bikin Trauma Pegawai Kemendagri dan Kemenkeu, Imbasnya Blangko Kosong
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengakui proses penerbitan KTP elektronik bagi masyarakat berjalan lambat.
"Belum ada blangko di kecamatan. Blangko terbatas. Kok pelayanan pemerintah seperti ini?” keluhnya saat ditemui di Kantor Kecamatan Tambun Selatan, Selasa (22/10/2019).
Wahyu menyebut penggunaan Suket cukup menyulitkan. Karena selain sulit dibawa-bawa, juga setiap enam bulan sekali harus diperbarui.
• Nadiem Makarim Dipinang Jadi Menteri, Driver Ojol Se-Indonesia Bakal Gelar Demonstrasi Penolakan
“Kalau e-KTP taruh dompet enak kan ya? Kalau Suket kertas gitu taruh sembarangan takut rusak."
"Mana harus diperbaharui lagi," kata warga Jatimulya, Tambun Selatan tersebut.
Keluhan itu juga disampaikan Rahmat Tarmuji (42), warga Cikarang Barat.
• Wishnutama: Saya Tidak Bercita-cita Jadi Menteri, tapi untuk Kebaikan Bangsa Saya Bersedia
Sebab, sudah satu tahun lebih KTP elektronik milik anaknya tak kunjung selesai.
"Aneh nih pemerintah, katanya suruh pada e-KTP, tapi malah enggak ada blangkonya gini. Harusnya dipersiapkan dong," tuturnya.
Terpaksa anaknya harus menggunakan Suket sebagai pengganti e-KTP.
• Pidato Jokowi Setelah Dilantik Tak Bahas Korupsi, Ini Kata KPK
"Ya walaupun sama aja Suket sama e-KTP fungsinya. Tapi kan aneh aja ke mana-mana bawa kertas (Suket)."
"Waktu itu aja ketumpahan air jadi rusak, kalau e-KTP kan enggak," ucapnya.
Richa Laila (22), warga Bekasi Barat, Kota Bekasi, mengganti KTP elektroniknya karena pindah domilisi dari Ciamis ke Kota Bekasi.
• FOTO-FOTO Barang Bukti Rencana Kerusuhan Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, Ada Ketapel Hingga Gotri
Akan tetapi, ia hanya diberikan Surat Keterangan (Suket).
"Cuma dapat Suket aja, khawatir susah nanti ngurus-ngurus bank sama administrasi lain," ucapnya.
Sebelumnya, ratusan ribu warga Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi tercatat belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
• Maruf Amin Tak Takut Jadi Wakil Presiden ke-13, Malah Berharap Keberuntungan
Penyebabnya, keterbatasan blangko yang dikirimkan dari Kementerian Dalam Negeri.