Pembunuhan
Bocah 5 Tahun Tewas Disiksa Orang Tua Kandung Masuk Kandang Kucing, Disiram Air Mendidih
Mereka telah melakukan pembunuhan pada bocah umur 5 tahun, yang merupakan anak kandung mereka.
Sementara itu dokter Jacob Rajesh, psikolog Arujunah, membuat laporan tentang bagaimana dia menderita gangguan untuk melakukan penyesuaian dengan suasana hati yang sangat tertekan.
Sedangkan dokter Ken Ung mendiagnosis Rahman dengan gangguan perhatian defisit hiperaktif, gangguan penggunaan hipnotis, dan gangguan mudah meledak berselang.
Kasus ini sedang disidangkan di Pengadilan Tinggi Singapura.
• Tagar Bebaskan Luthfi Merajai Trending Topic Disuarakan Warganet dan Alasan Proses Hukum Terungkap
Pada hari pertama persidangan, pengadilan mendengar bagaimana bocah lima tahun itu disimpan di kandang kucing.
Bocah tak berdaya itu disiksa dengan sendok dan tang yang dipanaskan, yang terjadi, selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya, dia meninggal.
Kematiannya disebabkan oleh pukulan di kepala dan siraman air mendidih 198F yang mengalir di punggung dan betisnya, kata jaksa penuntut.
Gambar-gambar cedera bocah itu diperlihatkan di layar di pengadilan.
Dia mengalami patah tulang di hidungnya dan memar di tungkai, kulit kepala, dan bibir serta gusinya yang robek, kata ahli patologi.
Anak itu, yang belum disebutkan namanya karena perintah pengadilan, meninggal hanya sehari setelah ia dirawat di rumah sakit.
• Patukan Raja Kobra Menewaskan Piton Berlanjut Upaya Raja Kobra Menelan Habis Tubuh Ular Piton
Sebuah keluarga asuh telah mengambil anak laki-laki itu, tak lama setelah kelahirannya pada tahun 2011, tetapi ia kemudian kembali ke orang tua kandungnya pada tahun 2015.
Sistem hukum Singapura mempertahankan hukuman mati yang diputuskan untuk sejumlah pelanggaran termasuk pembunuhan.
Jika terbukti bersalah, Arujunah dan Rahman dapat dieksekusi di tiang gantungan di penjara Changi.
Kedua terdakwa menyangkal pembunuhan dan persidangan berlanjut.
Kasus penyiksaan anak di Bali
Kasus pembunuhan anak yang dilakukan pasangan suami istri ini juga mengingatkan pada kasus pembunuhan anak perempuan di Bali, beberapa tahun yang lalu.
Siti Sri Mariani alias Ani (20) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT), diduga menjadi korban penganiayaan, yang dilakukan majikannya yang sangat kejam dan keji, Meta Hasan Musdalifah (40).
Tetangga sekitar rumah pelaku yang berada di Jalan Moncokerto III, RT 14 RW 13, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, mengaku, mereka sering mendengar jeritan kesakitan dari dalam.
"Sering banget terdengar suara jeritan, enggak sekali dua kali aja. Saya sampai khawatir jangan-jangan nanti ada kasus kayak Engeline di Bali lagi," ungkap Yani (41), tetangga yang rumahnya berada persis di samping rumah pelaku, Selasa (9/2/2016).
Yani mengaku, dia sempat tidak mengetahui tentang keberadaan Ani.
Pasalnya, warga hanya mengenal PRT di rumah tersebut adalah dua laki-laki.
"Soalnya, yang kami lihat laki-laki semua. Kaget juga sih pas tahu Ani kerja di rumah tersebut pelaku karena selama ini enggak pernah keluar rumah," tambahnya.
Sementara itu, Ketua RW 13 Sugiarti mengatakan pihaknya telah berupaya menegur pelaku agar memberikan penjelasan terkait adanya suara jeritan dan teriakan yang dilaporkan warga.
Namun, bukannya penjelasan, Sugiarti malah mengaku dicaci maki kotor dari pelaku.
"Pelaku beralasan kalau teriakan itu berasal dari anak asuhnya yang dipukul karena melanggar aturan. Bahkan, dia bilang 'kalau anak asuh kami jadi nakal, memang ibu mau nanggung'," kata Sugiarti menirukan ucapan pelaku.
Sugiarti menjelaskan, pelaku, selama ini, dikenal tertutup dan tidak bersosialisasi terhadap warga sekitar.
Ia pun kurang mengetahui latar belakang pelaku yang tinggal di rumah berlantai dua tersebut. "
Dulu itu pernah dimintain fotokopi Kartu Keluarga tapi sampai sekarang enggak pernah dikasih," keluhnya.
Namun demikian Sugiarti mengaku bersyukur akhirnya kasus tersebut terbongkar juga setelah sekian lama.
Sehingga apa yang diresahkan oleh warga sekitar selama ini, bisa terselesaikan dan tidak membuat kegaduhan lagi.
• Patukan Raja Kobra yang Mematikan Bukan Hal Menakutkan Sejumlah Anak Menjadikannya Main Lompat Tali
Pasangan suami istri siksa bocah 5 tahun
bocah 5 tahun dimasukkan ke kandang kucing
bocah disiksa dengan sendok dan tang dipanaskan
pasangan suami istri terancam hukuman mati
anak tewas di kandang kucing
kandang kucing
bocah tersiram air panas 92 derajat celcius
Singapura
bocah 5 tahun tewas disiksa
Pembunuh Teman Kencan di Apartemen Depok Divonis 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Berawal Ribut di Warung Tuak, Sopir Angkot Tewas dengan Delapan Luka Tikam, Ini Kronologi Lengkapnya |
![]() |
---|
Driver Ojol Tewas dengan Luka Tusuk di Leher dan Punggung, Sang Istri Baru Saja Lahiran Anak Keempat |
![]() |
---|
Driver Ojol Ditemukan Tewas dengan Luka Tusukan, Polisi Pastikan Korban Penganiayaan, Bukan Begal |
![]() |
---|
Rekonstruksi Pembunuhan Pasutri di Tangsel, Terungkap Begini Cara Pelaku Masuk Rumah WNA Jerman |
![]() |
---|