Kesehatan
Sekarang Berobat HIV Semudah ke Poli Gigi, 8 Puskesmas Sediakan Layanan Cuma-cuma
Di Jakarta Barat kini sudah ada delapan puskesmas yang menyediakan test deteksi HIV dan pemberian obat gratis kepada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Penulis: Desy Selviany |
Test deteksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) ternyata kini semakin mudah dan terjangkau.
Di Jakarta Barat kini sudah ada delapan puskesmas yang menyediakan test deteksi HIV dan pemberian obat gratis kepada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Hal itu diungkapkan pendamping ODHA Yanto dari Yayasan Pesona Jakarta (YPJ).
• Update Penyakit Hepatitis Terjadi Lebih Cepat Menular Dibanding HIV Sehingga Publik Diminta Waspada
Kata Yanto, sejak dari tahun 2017, delapan puskesmas di Jakarta Barat sudah menyediakan test deteksi HIV.
Selain test deteksi HIV, delapan puskesmas itu juga sudah mendistribusikan obat untuk penekan virus HIV agar tetap stabil.
"Di Jakarta Barat ada delapan puskesmas, di Tambora, Grogol Petamburan, Kalideres, Cengkareng, Palmerah, Kembangan, Tamansari, dan Kebon Jeruk," kata Yanto, Rabu (27/11/2019).
• Cemas Tersebar Virus HIV/AIDS, Warga Kampung Bunder Desak Satpol PP Bongkar Tempat Karaoke Plus-plus
Yanto mengatakan, pemeriksaan HIV dan obat yang diberikan gratis seratus persen bagi pengguna BPJS.
"Ya sama saja seperti kamu mau kontrol ke Poli Gigi, tidak ada bedanya, tinggal ke kasir urus administrasi ketemu dokter dan tes," kata Yanto.
Obat yang akan diberikan kata Yanto ada dua jenis.
• Jakarta Barat Menargetkan Terdapat 0 Kasus Penularan HIV pada Tahun 2030
Tahap pertama ialah cotrimicoleztator yang berfungsi untuk menahan bakteri menyebar.
Tahap kedua ialah antiretroviral (ARV) setelah obat cotrimicoleztator diberikan.
"Obat ARV itulah yang akan terus diberikan nantinya setiap bulan oleh dokter, obat itu harus diminum seumur hidup oleh ODHA," kata Yanto.
• Cemas Tersebar Virus HIV/AIDS, Warga Kampung Bunder Desak Satpol PP Bongkar Tempat Karaoke Plus-plus
Seluruh obat itu kata Yanto gratis diberikan bagi pengguna BPJS.
Kemudahan juga diberikan bagi non pengguna BPJS. Pasien HIV hanya membayar Rp15.000 untuk administrasi puskesmas.
Kemudahan itu kata Yanto diklaim telah menekan jumlah penyebaran HIV.