Bocah Penderita Pengeriputan Otak
Pakai BPJS Kesehatan Ibu Panggah Diajarkan Terapi, Saat Bayar 350 Ribu Langsung Pasien Diterapi
Panggah didiagnosa mengidap penyakit pengeriputan otak dan gizi buruk hingga membuat tubuhnya kaku tak bergerak.
Pintar menggambar
Sesekali Puji menceritakan, kisah anaknya sewaktu dalam kondisi sehat bugar.
Ia mengatakan, anaknya sempat gemar menggambar sewaktu masih di tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
"Waktu kesehariannya sering main sama temannya. Di PAUD, dia pintar ikut lomba gambar dan lainnya," kenang Puji.
• Meski Dinilai Masih Stabil, Namun Pihak Mal Menyatakan Mereka Khawatir Tergerus Belanja Online
Sewaktu memasuki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD), gejala-gejala kecil telah terlihat pada kondisi mental maupun tingkah laku Panggah.
Ditambah, kabar Panggah yang dinyatakan tak naik kelas 6 SDN Karet 01 Pagi, karena kondisi dirinya yang mulai tak mampu mengikuti ujian kenaikkan kelas.
• Dunia Bisnis dan Perdagangan Lesu yang Tampak dari Banyaknya Kios yang Tutup di WTC Mangga Dua
Sang Ibu turut mengaku, kondisi mental Panggah diperparah setelah dirinya menikahi seseorang lelaki yang menjadi ayah tiri Panggah.
"Pas masuk SD dia mulai guncang, ditambah melihat saya menikah lagi. Dan melihat saya pernah dipukulin di depan dia sama ayah tirinya. Mundur mungkin mentalnya pas melihat saya digituin. Terus orangnya pendiam semenjak itu," jelasnya.

Sebelumnya, Panggah dinyatakan diagnosa pengeriputan otak saat dirinya sempat terjatuh dan menjalani perwatan di beberapa rumah sakit yang terdapat di kawasan Jakarta.
"Masuk RSUD Jati Padang saat 1 Desember 2018, mengalami pengeriputan otak."
"Awalnya jatuh, lalu kejang-kejang dibawa ke RS jati Padang dirujuk ke RSUD Koja, Jakarta Utara dirawat sampai tanggal 19 Desember 2018," katanya.
Hingga saat ini, Panggah hanya menjalani rawat jalan di kediamannya Gang Rukun, Jalan Swadaya I, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sembari sesekali diberi terapi motorik gerak tubuh yang telah dipelajari oleh sang ibu.