Mendagri Tito Karnavian Sebut Jakarta Kayak Kampung Jika Dibandingkan dengan Shanghai
Tito Karnavian membandingkan kondisi DKI Jakarta dengan Beijing dan Shanghai di Tiongkok, sebagai suatu kota yang berkembang di bidang ekonomi.
"Ada 60 lebih kegiatan strategis daerah, dan ini yang sedang kita laksanakan."
"Kita berharap nantinya pembangunan di Jakarta bukan satu dua hal, tapi kalau tadi ada 60 program yang harus terlaksana di Jakarta ini," sambungnya.
• Kuasa Hukum: Oknum Polisi Terlibat Penyiraman Air Keras Terhadap Novel Baswedan
Dirinya pun menegaskan kembali sebuah pesan yang seringkali ia sampaikan, yakni 'Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar'.
Sehingga, seluruh kebijakan yang dilahirkan dan diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, memastikan seluruh warga Ibu Kota mendapatkan porsi yang adil dalam pembangunan.
"Kita ingin, saya sering garis bawahi, 'membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar'."
• Bocorkan Materi Pelatihan TKN di MK, PBB Bilang Saksi 02 Pernah Tawarkan Program Robotnya ke Kubu 01
"Jadi kita punya program-program besar, misalnya untuk masyarakat pekerja di Jakarta ini kita punya Kartu Jakarta Pekerja atau Pekerja Jakarta," jelas Anies Baswedan.
"Ini contoh di mana kita memberikan dukungan kepada mereka-mereka yang bekerja dengan upah sekitar UMP, ikut membantu memajukan Ibu Kota."
"Tetapi mereka di ambang batas, di situ kita berikan dukungan," tambahnya.
• Ini Rangkaian Acara HUT ke-492 Kota Jakarta, Anies Baswedan Berharap Bisa Datangkan Banyak Turis
Dukungan tersebut di antaranya kemudahan biaya transportasi, akses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, serta bantuan keuangan bagi siswa yang termasuk dalam kategori sosial ekonomi rendah.
"Dan mulai tahun ini penerimaan siswa baru, mereka (siswa tidak mampu) mendapatkan porsi untuk di sekolah-sekolah, hampir 20 persen di mana penerima KJP mendapatkan slot," bebernya
"Tujuannya apa? Agar mereka bisa mendapatkan sekolah yang baik agar mereka bisa sekolah," imbuh Anies Baswedan.
• Beredar Sembilan Nama Perwira Tinggi Calon Pimpinan KPK, Polri Bilang Masih Harus Diseleksi Lagi
Sebab, menurutnya, para siswa yang berasal dari latar belakang keluarga terbatas, memiliki keterbatasan dalam mengakses pendidikan.
Sehingga, nilai dan kualitas pendidikan siswa tersebut lebih rendah dibandingkan siswa dari kalangan mampu.
"Efeknya mereka tidak bisa ikut kursus, kalau dilihat angkanya bisa kalah dari yang lain. Kita berikan kepada mereka (siswa) afirmasi," terangnya.
• Mulai Membaik, Tersangka Kecelakaan Maut Tol Cipali Sudah Dipindahkan ke Ruang Rawat Inap
"Ini contoh, jadi memberikan kesempatan yang kecil untuk besar, tanpa harus mengecilkan yang sekarang sudah besar," urai Anies Baswedan.