Otomotif
Januari 2020 Nissan Tutup Pabrik Datsun di Indonesia, Tak Terkecuali Datsun di Tiga Negara Ini
SETELAH sempat dihentikan pada 1986 merek Datsun kembali muncul pada 2013 dengan menyasar konsumen tingkat menengah ke bawah. Bagaimana sekarang?
Pengumuman penutupan Datsun secara permanen bakal dilakukan 2020 mendatang oleh prinsipal.
“Mereka sekarang hanya akan mengandalkan Livina (rebadge-Mitsubishi Xpander) dan pasokan (impor) dari Thailand,” ucap sumber itu lagi.
Lapor Kementerian Perindustrian
Rencana penutupan pabrik Datsun milik NMI ini sudah dilaporkan secara sementara ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai pembina industri.
Pihak kemenperin menyatakan, kalau NMI mau mengubah haluan bisnis mereka di Indonesia, bukan sebagai perakit kendaraan tetapi memperdalam industri komponen.
"Nissan akan menghentikan produksi Datsun Go dan Datsun Go+ pada Januari 2020 lantaran skala penjualan di bawah skala ekonomi," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kemenperin, Putu Juli Ardika, kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2018, total penjualan Datsun hanya tercatat 2.388 unit.
Jumlah ini jauh jika melihat segmen mobil murah (low cost and green car/LCGC) di mana Datsun mayoritas berjualan, yang pasarnya mencapai 230.443 unit, pada periode yang sama (2018).

Terjual 1.862 unit saja
Jumlah ini semakin kecil, melihat kinerja sepanjang Januari-September 2019, yang hanya mencatatkan penjualan 1.862 unit saja.
Putu melanjutkan penjelasan, fasilitas pabrik NMI yang semulai memproduksi Datsun Go, Go+, dan Go Cross, akan beralih fungsi merakit mesin Xpander dan Livina.
Selain itu, NMI juga menyebutkan mau mengembangkan teknologi elektrifikasi di Indonesia.
Per September 2019, pabrik Datsun juga sudah menghentikan produksi Cross, karena sudah tidak tercatat melakukan distribusi ke jaringan penjualan.
“Nissan akan fokus melakukan lokalisasi dan pendalaman komponen utama yakni mesin Livina dan Xpander," tuturnya.
"Sebelumnya, bagian ini hanya diproduksi di Jepang. Mereka juga berencana untuk mengembangkan teknologi elektrifikasi," imbuh Putu.
Pihak NMI, lanjutnya, lagi mencari waktu yang tepat untuk melaporkan secara resmi kepada pihak Kemenperin soal keberlanjutan bisnisnya di Indonesia.

Konfirmasi NMI
Guna memastikan informasi ini bukan sekadar rumos, tim redaksi kemudian melakukan konfirmasi langsung kepada pihak PT Nissan Motor Indonesia (NMI).