Perdagangan
Dunia Bisnis dan Perdagangan Lesu yang Tampak dari Banyaknya Kios yang Tutup di WTC Mangga Dua
Kios-kios yang disediakan di WTC Mangga Dua lebih banyak tutup dibanding beroperasi seperti biasa.
Penulis: Junianto Hamonangan |
"Cuman untuk ngurangin pengeluaran, sekarang pegawai satu aja," katanya.
• DERETAN Negara Paling Berbahaya Tahun 2020 untuk Didatangi Terungkap Indonesia Tidak Masuk Daftar
Pengakuan senada juga disampaikan penyewa lainnya.
Ia menceritakan bahwa banyaknya kios di WTC Mangga Dua yang tutup sudah terjadi sejak lama.
"Kalau kayak begini sih udah lama, udah tahunan. Kurangnya (pendapatan) bisa sampe lebih dari setengahnya," kata pria yang enggan disebut namanya.
Pada masa jayanya, kios-kios di WTC Mangga Dua banyak yang buka.
Pengunjung juga banyak yang datang untuk belanja maupun sekadar melihat-lihat.
"Kalau dulu tuh rame banget, bahkan sebelah (pusat perbelanjaan lain di sekitar WTC Mangga Dua) kalah pengunjungnya," ungkapnya.
Sementara itu, pengelola belum bisa dikonfirmasi perihal kondisi terkini WTC Mangga Dua.
Petugas resepsionis menyarankan datang kembali keesokan hari pada saat jam kerja untuk bertemu pengelola.
• Sejumlah 13 Pengeroyok Remaja Hingga Tewas yang Terjatuh Saat Berupaya Menyelamatkan Diri Tertangkap
Sementara itu, sebelum ini, diungkapkan bahwa naiknya harga Dollar, membuat perdagangan elektronik, khususnya di Kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, makin terpuruk, Selasa (9/10/2018).
Kini, per-Dollar sebesar Rp 15.200 langsung membuat para pedagang elektronik di kawasan Glodok gulung tikar.

Pantauan Warta Kota, tidak sedikit pedagang-pedagang elektronik di kawasam Glodok sebut lebih memilih gulung tikar, dibanding bertahan berdagang.
Selain kondisi nilai dollar kian naik, kondisi sepinya pembeli di Kawasan Glodok ini buat pedagang stres dan memilih gulung tikar.
Terpantau tak begitu banyak pembeli di lokasi.
Nampak, para pedagang elektronik seperti AC (Air Conditioner) atau alat pendingin ruangan, CCTV (Closed Circuit of Television) radio serta audio dan beberapa barang elektronik lainnya, hanya bengong menanti pembeli.