Berita Daerah
MENDADAK Makam Kuno Muncul ke Permukaan, Diduga Makam Syekh Abdul Rahman Murid Sunan Gunung Jati
Masyarakat di kawasan Blok Langgen Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat digegerkan penemuan makam kuno.
Tahap awal adalah persiapan membendung area di sekitar perahu untuk melokalisir air.
Tujuannya, agar airnya dalam kubangan bisa dikuras keluar.
"Dengan cara itu agar nanti proses identifikasi arkeologinya bisa jalan," kata Adi Kusno l.
Proses ekskavasi dijadwalkan akan berlangsung selama 5 hari.
"Pada hari pertama dan kedua, akan memasang karung pasir dan pasak bambu di sekeliling perahu baja," ungkapnya.

PROSES EKSKAVASI - Tiga perahu baja di dasar Bengawan Solo wilayah Desa Mertani Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur, mulai diekskavasi, Jumat (1/11/2019). (Hanif Manshuri)
Sedang hari ketiga, memompa (menguras) air dari areal perahu yang sudah dibendung karung pasir.
Setelah menguras air dari areal temuan dengan pompa air, baru dilakukan ekskavasi arkeologis terhadap badan perahu.
"Paling akhir adalah proses pengangkatan perahu ke permukaan," ungkapnya.
Adi Kusno menduga, perahu baja ini dari masa Perang Dunia ke-2, satu peristiwa perang global yang berlangsung antara 1939 sampai 1945.
Adi Kusno sangat menghargai upaya Pemkab Lamongan untuk mengangkat perahu baja tersebut.
Skenario selanjutnya setelah perahu berhasil diangkat, akan dibawa ke kantor Disparbud Lamongan, selanjutnya dilakukan kajian lagi oleh para ahli.
Sementara, Kepala Disparbud Lamongan, Ismunawan, mengatakan, proses ekskavasi perahu ini secepatnya dilakukan agar tidak kedahuluan air pasang pengaruh hujan.
Ismunawan mengaku sudah koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk mengangkat perahu yang punya nilai sejarah itu.

Perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan, saat meninjau lokasi penemuan perahu diduga peninggalan Belanda di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur.(KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH)