Apakah Pasar Rumah Masih Menarik? Berikut Penjelasan dari Emiten Properti
indeks harga properti residensial tumbuh 0,5 persen secara kuartalan atau tumbuh 1,8 persen secara tahunan.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Harga properti residensial di pasar primer masih tumbuh terbatas.
Pada kuartal III-2019, hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan indeks harga properti residensial tumbuh 0,5 persen secara kuartalan atau tumbuh 1,8 persen secara tahunan.
Meski tumbuh, hasil survei BI menunjukkan pertumbuhan harga properti lebih rendah bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi ini akan berlanjut di kuartal IV-2019. Indeks harga properti residensial pada periode tersebut hanya tumbuh 0,45 persen qtq.
Pertumbuhan tersebut karena kenaikan harga rumah tipe kecil tumbuh melambat dari 0,96 persen qtq menjadi 0,62 persen qtq.
Meski begitu, beberapa emiten properti masih optimistis.
• Facebook Meluncurkan Facebook Pay, Google Juga Ikut Masuk Bisnis Keuangan
Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Tulus Santoso, mengatakan, beberapa proyek baru yang diluncurkan CTRA cukup sukses.
Oktober lalu, CTRA baru saja meluncurkan Citragarden Puri Jakarta, Apartemen di Losari Makassar dan Citra Sentul Raya.
Hingga Oktober, CTRA telah memperoleh pendapatan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 5,1 triliun.
Jumlah tersebut setara dengan 85 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 6 triliun.
"Ke depan perusahaan fokus di segmen first home buyer dan real demand," ujar Tulus, Kamis (14/11/2019).
Direktur PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL), Maikel Tanuwidjaja, mengatakan, sisa tahun ini masih cukup prospektif.
• Bagaimana Penjualan Pedagang Buah di Jalan Barito?
"Dengan adanya sentimen pasar yang positif terhadap susunan menteri dan pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia saat ini," ujar dia.
Maikel mengatakan, hingga saat ini marketing sales perusahaan sudah mencapai 75 persen dari target yang ditetapkan.
POLL menargetkan marketing sales pada tahun ini sebesar Rp 750 miliar.