Kecelakaan
UPDATE Korban Luka Kecelakaan Tol Cipali Sebenarnya Lebih Nyaman Naik Kereta
Ratna (25) korban selamat kecelakaan bus di Tol Cipali sebenarnya lebih nyaman menggunakan kereta api ketimbang menggunakan bus
Penulis: Desy Selviany |
"Ada yang sisa Rp300 ribuan saja, kan jauh sekali harganya kalau dengan bus hanya Rp70 ribu sudah AC," jelas Sabrawi.
• Tanggapi Bom Bunuh Diri, Mahfud MD Sebut Polisi Nggak Kecolongan karena Teroris Itu Selalu Nyolong
Terpaksa ketiga anggota Sabrawi, Riyati (51), Ratna (25) dan Hartoko (31) menggunakan bus untuk pergi dan pulang Pekalongan Jakarta.
Sabrawi tidak menyangka perjalanan tersebut ternyata membawa ketiga anggota keluarganya alami kecelakaan.
Untungya ketiga anggota keluarga Sabrawi selamat.
• TERUNGKAP Sniper Cantik Ini Jadi Tentara yang Paling Dicari ISIS dan Kepalanya Dihargai Rp14 Milliar
Dua anaknya luka ringan dan istrinya luka berat di bagian tangan.
"Habis ini anak perempuan saya pasti langsung kapok menggunakan bus kalau pulang ke Pekalongan," kata Sabrawi.
Pria asal Pekalongan itu mengaku, bus-bus Pekalongan Jakarta memang kerap mengebut saat memasuki jalur bebas hambatan.
• GILIRAN Nikita Mirzani Tunjukkan Isi ATM, Billy Syahputra Dibikin Kagum sampai Merengek Minta Uang
"Namanya di tol rata-rata kecepatan bus bisa 100km/jam," kata Sabrawi.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Dini hari Sabrawi (60) sudah terbangun.
Ia teringat istri dan kedua anaknya yang seharusnya sudah sampai di Jakarta sedari pukul 02.00 WIB.
• KOMEDIAN Nunung dan Suami Dituntut Jalani Satu Tahun Enam Bulan Rehabilitasi
"Tapi saya heran, kok istri dan anak-anak saya belum sampai, tapi masih saya tunggu," kata Sabrawi ditemui di kediamannya kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat Kamis (14/11/2019).
Kata Sabrawi, keluarga mereka memang kerap melakukan perjalanan Jakarta-Pekalongan.
Selain Idul Fitri, keluarga kerap pulang di saat ada acara besar keluarga seperti pernikahan.
• Dirjen Imigrasi Sebut Paspor Rizieq Shihab Masih Berlaku, Dicekal Ada Kewenangan Hukum Arab Saudi
Dari 5 anggota keluarga, hanya Sabrawi dan anak bungsunya yang tidak berangkat ke Pekalongan untuk menghadiri pesta pernikahan.
"Saya harus jaga anak yang paling kecil karena masih sekolah," kata Sabrawi.