Anggaran DKI

PSI Sayangkan Pemprov DKI Jakarta Pangkas Anggaran Sekolah untuk Biayai Formula E

Soal Anggaran DKI, PSI Sayangkan Pemprov DKI Jakarta Pangkas Anggaran Sekolah untuk Biayai Formula E

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Ricky Martin Wijaya
Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad memaparkan mata anggaran yang janggal di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (30/10/2019). 

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta yang memangkas anggaran prioritas dibanding kegiatan yang dianggap tidak perlu.

PSI menilai, harusnya Pemprov DKI bisa mengutamakan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan, DKI lebih mengutamakan memotong anggaran untuk Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Pendidikan, dibanding satuan perangkat kerja daerah (SKPD) lain.

Padahal kegiatan di dua dinas ini lebih penting karena berdampak langsung kepada masyarakat.

“Kedua alokasi untuk dua dinas ini dikurangi, tapi Pemprov malah menambah anggaran untuk kegiatan di dinas lain yang menurut kami tidak terlalu penting,” kata Idris pada Rabu (13/11/2019).

Idris menjelaskan, SKPD yang mendapat tambahan dana adalah Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 396 miliar sebagai uang muka Formula E.

Kemudian Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan sebesar Rp 153,4 mliar untuk penyediaan alat penyelamatan dan truk.

Lalu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan senilai Rp 15 miliar untuk pra-event Formula E pada 6 Juni 2020 mendatang. “Terakhir, penyertan modal daerah (PMD) untuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) naik Rp 2,2 triliun,” ujarnya.

Sementara itu, kata dia, DKI mengurangi kegiatan di Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 320,5 miliar untuk gelanggang remaja, lapangan sepak bola dan sarana atletik.

DKI juga mengurangi alokasi pada Dinas Pendidikan sebesar Rp 455,5 miliar untuk merehabilitasi 25 sekolah.

“Kebijakan ini sangat ironi sekali, Pemprov lebih mengedepankan kegiatan Formula E ketimbang pendidikan dan olahraga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” jelasnya.

Prediksi Defisit Anggaran DKI

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta memprediksi keuangan Pemprov DKI Jakarta mengalami defisit hingga Rp 10,7 triliun pada 2020 mendatang.

Hal itu terungkap saat Fraksi PSI melakukan kajian sendiri menyusul pemaparan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 di Badan Anggaran (Banggar) pada Rabu, 23 Oktober 2019 lalu.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad mengatakan, dalam rapat Banggar itu, Pemprov DKI memaparkan adanya pengurangan anggaran sekitar Rp 6,5 triliun, dari Rp 95,9 triliun menjadi Rp 89,4 triliun.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved