Mayat Dalam Koper
Tak Terdata di E-KTP, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Pria Dalam Koper yang Mengenakan Stelan Jas
“Karena bisa saja dibekap terus diracun, kita melengkapi semua pemeriksaan. Kalau penyidik bilang ada proses keracunan ya kita dalami,
“Karena bisa saja dibekap terus diracun, kita melengkapi semua pemeriksaan. Kalau penyidik bilang ada proses keracunan ya kita dalami, kalau tidak ya berhenti,” ujarnya.
Matanya tak ada
Salah satu saksi yang diperiksa polisi yakni tukang ojek pangkalan bernama Adang. Ia yang menemukan tas koper berisi mayat saat melintas di lokasi tersebut pada Minggu (10/11) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, ia melihat ada koper tergelatak di bawah pohon semak-semak hutan pinus.
Saat didekati, Adang melihat di koper tersebut banyak dikerumuni lalat dan mengeluarkan bau tak sedap.
Merasa curiga dengan temuan itu, Adang lantas panik dan memanggil warga bernama Didi Suswandi (42).
Namun, Didi dan Adang kaget saat melihat dari jarak dekat yang berada di dalam koper tersebut.
Mereka melihat kaki manusia keluar dari resleting koper yang sobek.
“Iya yang nemuin si ojek (Adang) jadi siang-siang itu dia cari-cari saya katanya ada koper, terus minta temenin ke atas (hutan pinus) kita lihat bareng-bareng dan kita cek lebih dekat ada kaki keluar, jadi resleting (koper) itu jebol,” ucap Didi Suswandi (42).
Didi menuturkan dirinya sama sekali tak menyangka ada mayat yang dibuang di tempat tersebut.
Padahal sehari sebelumnya, anaknya sempat mencium bangkai namun ia tak menaruh curiga.
“Kalau baunya sih kecium tapi enggak curiga kalau bangkai orang, kita menyangkanya bau bangkai anjing. Nah baunya malam Minggu (10/11/2019) kita menduga dibuang itu malam Sabtu (9/11/2019) karena waktu hari Jumat itu belum ada bau,” ungkapnya.
Didi lalu meminta istrinya memanggil polisi menggunakan sepeda motor.
Saat dibuka, kata dia, di dalam koper tersebut ternyata berisi sosok mayat dibungkus plastik hitam, lalu dilapisi selimut, dan dililit plester putih.
“Pas dibuktikan oleh polisi itu benar kakinya manusia, saat dibuka kopernya ada 3 lapis, pertama bungkus plastik hitam terus selimut warna kotak-kotak dan tubuhnya dililit plester mulai dari mulut sampai kaki posisinya membungkuk,” tambahnya.
Didi semakin terkejut ketika jasad korban telah dikeluarkan dari dalam koper. “Jadi pas dibuka itu matanya sudah enggak ada mungkin karena sudah lama. Jadi dugaan kita Jumat malam Sabtu kayaknya dibuang, soalnya Jumat enggak ada bau sama sekali,” katanya.