Pembunuhan
Bahar Laporkan Ayahnya Dibunuh Suami Siri Ibunya, Ternyata Dia sendiri Pembunuhnya, Motif Ekonomi
"Motif pembunuhan itu karena ekonomi, juga ada dendam yang dilatarbelakangi asmara," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal
Terungkap, persoalan ekonomi dan asmara melatarbelakangi kasus pembunuhan Sugiono alias Surono alias Pak Wid (51), warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember.
Mayat Surono ditemukan dalam kondisi dicor di bawah Musala.
Surono tewas di tangan anak keduanya, Bahar Mario (25), akhir Maret 2019.
• Fakta Lengkap Kasus Mayat Pria Korban Pembunuhan Dicor Dibawah Musala, Siapa J, Pelakunya?
• Jelang Seleksi CPNS, Pendaftar Diingatkan Untuk Siapkan Berkas-Berkas Ini
• Korban Tower Roboh Kesal Lantaran Tak Diberi Makan oleh Pengelola Saat Berada di Lokasi Pengungsian
Sang istri, Busani (45) mengamini dan membantu perbuatan sang anak.
Tujuh bulan berlalu, barulah kasus jasad pria Jember di bawah musala ini terkuak. Surono ditemukan terkubur di dapur rumahnya sendiri.
"Motif pembunuhan itu karena ekonomi, juga ada dendam yang dilatarbelakangi asmara," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat merilis pengungkapan peristiwa itu di Mapolres Jember, Kamis (7/11/2019).
Surono merupakan petani kopi yang memiliki penghasilan cukup banyak.
Setahun sekali dari hasil panen kopi, dia bisa mendapatkan hasil penjualan antara Rp 90 hingga Rp 100 juta. Belum lagi, pendapatan dari komoditas pertanian lain yang ditanamnya.
Surono dan istrinya, Busani sudah menikah selama 29 tahun.
• VIDEO: Kader PDIP Lapor Novel Baswedan Rekayasa Kasus, Polisi Bilang Begini
Pasutri ini memiliki tiga orang anak. Anak sulungnya meninggal dunia, dan tinggal dua anaknya yakni Bahar Mario dan Fatim. Fatim sudah berumahtangga dan tinggal bersama sang suami.
Bahar masih ikut orang tuanya, meski sudah menikah.
Dia juga kerap bekerja di Bali. Meski begitu, dari penelusuran polisi, Bahar masih kerap meminta uang kepada orang tuanya.
Latar belakang ekonomi didapatkan polisi dari penuturan Bahar dan Busani.
Bahar merasa, penghasilan ayahnya banyak, tetapi dia hanya mendapatkan pembagian sedikit.
• Dari Ratusan Fintech Terdaftar di OJK, Hanya Belasan Punya Izin
Sementara Busani merasa, dia hanya mendapatkan sedikit hasil dari penjualan kopi, juga komoditas lain yang ditanam Surono.
Busani menduga, uang milik Surono diberikan kepada seorang perempuan yang menjalin hubungan dengan Surono.
Seorang perempuan yang dicurigai Busani menjalin hubungan dengan Surono, menjadi salah satu saksi yang dimintai keterangan oleh polisi.
Busani lantas menceritakan apa yang dirasakannya kepada Bahar.
Mendengar cerita dan keluhan ibunya, akhirnya Bahar ikut emosi.
• PENJELASAN Resmi Kuncen Makam Astana Giri Bangun soal Berita Wangsit Almarhum Soeharto untuk Prabowo
Ia memutuskan untuk membunuh ayahnya. Keinginan itu dia lontarkan di hadapan ibunya.
Sang ibu, ternyata tidak melarang keinginan anaknya.
Hingga akhirnya keinginan Bahar benar-benar dilakukan pada akhir Maret 2019.
Lelaki itu pulang dari Bali dan tiba di rumahnya hampir tengah malam.
Dia melaksanakan niatnya itu membunuh sang ayah dan menguburkannya di bawah Musala.
Setelah membunuh ayahnya, Bahar membawa uang tunai Rp 6 juta milik ayahnya, juga membawa sepeda motor CBR milik sang ayah.
• Menjelang Deadline, OJK Menyebut Masih Ada 10 Multifinance Bermodal Kecil
Belakangan, dia pun menjual sepeda motor itu seharga Rp 19 juta.
Sementara itu, pada Mei 2019, Busani memilih menikah siri dengan pacarnya, Jm (Jumarin).
Alfian menegaskan Jm tidak mengetahui jika Surono sudah meninggal dunia.
"Kalau J (Jm/Jumarin) tidak mengetahui jika korban S sudah meninggal dan dikubur di rumah itu.
Pada Mei 2019, tersangka B (Busani) menikah siri dengan J.
Mereka kemudian tinggal di rumah tersebut, sebelum akhirnya 15 hari sebelum kasus ini terbongkar, B dan J ini sudah berpisah alias tidak memiliki hubungan lagi," imbuh Alfian.
• Besok, Polda Metro Klarifikasi Fahira Idris, Soal Laporan Postingan Joker Oleh Ade Armando
Selama proses menikah siri dengan Jm ini, Busani menikmati hasil penjualan kopi milik Surono. Pada Agustus 2019, Busani mendapatkan hasil penjualan kopi sekitar Rp 100 juta.
Hanya saja, rupanya Bahar tidak 'kecipratan' hasil penjualan kopi itu.
Bahar menduga, jika hasil penjualan kopi itu dinikmati Busani dan suami sirinya.
Akhirnya pada awal November lalu, dia pulang dari Bali.
• Korban Penyiraman Cairan Kimia Dikenal Siswi yang Baik dan Pelaku Diduga Orang Luar Sekolah
Bahar akhirnya mengarang cerita kepada Kepala Dusun Juroju Misri bahwa ayahnya sudah meninggal dunia. Bahar mengaku mendapatkan cerita dari sang ibu, kalau pembunuh ayahnya adalah Jm.
Dari situlah, kasus itu dilaporkan ke polisi. Terkuak lokasi penimbunan jasad Surono, yakni di dapur rumah tersebut.
Setelah tiga hari bekerja keras, akhirnya polisi menetapkan tersangka pembunuhan Surono, yakni Bahar dan Busani.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jatim dengan judul TERKUAK Motif Sebenarnya Anak Bunuh Ayahnya & Kubur di Musala di Jember, Perilaku Surono Jadi Alasan