Lingkungan
Trash Booms Dikampanyekan Sebagai Upaya Menyelamatkan Jalur Air Terpenting di Bali dari Sampah
Trash Booms adalah solusi teknologi terjangkau untuk menjebak sampah yang dikembangkan oleh perusahaan startup lingkungan asal Jerman, Plastic Fisher.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
The Bali Partnership mencatat, Bali dikunjungi lebih 16 juta wisatawan di sepanjang 2018.
Jumlah wisatawan tersebut, menurut laporan Kementerian Pariwisata RI, menyumbang USD 7,6 miliar atau setara Rp 100 triliun pada tahun lalu, atau sekitar 40 persen dari pendapatan negara dari sektor pariwisata.
Sayangnya, pada 2019 ini data Pusat Statistik Provinsi Bali menlaporkan, terjadi penurunan jumlah pengunjung yang menyebabkan penurunan belanja pariwisata di Bali sekitar 8 %.

Salah satu alasan utama turis asing tidak kembali ke Bali adalah sampah.
Bali, seperti laporan The Bali Partnership, menghasilkan sekitar 1,6 juta ton sampah per tahun dan 20 %-nya adalah sampah plastik.
Melihat data-data tersebut, Bir Bintang yang menjadi bir ikonik Indonesia, bekerjasama dengan aktivis lingkungan Gary Bencheghib meluncurkan kampanye untuk melindungi Bali dari sampah.
• Michael Umbas: Music Tourism Formula Baru Angkat Pariwisata Indonesia
• Pariwisata Maluku Harus Dijual ke Internasional, Infrastruktur Memadai Jadi Syarat
Kampanye yang digagas Gary Benchegib --pendiri Make A Change World-- tersebut mengenalkan budaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab untuk melindungi Bali.
Kampanye ini mencakup pemasangan 100 trash booms di sekitar Bali.
Trash Booms adalah solusi teknologi terjangkau untuk menjebak sampah yang dikembangkan oleh perusahaan startup lingkungan asal Jerman, Plastic Fisher.
Trash booms secara efektif dapat menghentikan sampah masuk ke sungai, saluran air dan pantai di Bali.

"Ini komitmen kami mendukung pariwisata Indonesia dan memastikan Bali terus menjadi tujuan wisata," kata Mariska van Drooge, Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga, dalam siaran pers yang diterima Warta Kota, Rabu (6/11/2019).
Marisa van Drooge yakin, cara terbaik mencegah sampah ke pantai dan laut dimulai dari budaya perilaku kelola sampah yang bertanggung-jawab dan mencegah sampah kembali ke sungai.
• Danone-Aqua Luncurkan Program Kampanye Jelajah Kebaikan Aqua Dalam Menjaga Ekosistem Lingkungan
• Peringati Sumpah Pemuda, Puluhan Banteng Milenial DKI Deklarasi Peduli Lingkungan
"Kami senang Multi Bintang ikut terlibat dan berharap semua bisa turut-serta,” kata Safri Burhanuddin, Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Dalam 10 tahun terakhir, Gary Bencheghib telah meluncurkan ekspedisi di beberapa sungai paling tercemar di dunia dan telah melihat sendiri perlunya tindakan sesegera mungkin.
"Untuk merayakan sepuluh tahun berdiri, kami senang berkontribusi ke tempat awal dimulai, yaitu Bali," kata Gary Bencheghib.