Pilpres 2024

PILPRES 2024, Inilah Restu untuk Prabowo-Puan Maharani, Diperkirakan Menang dan Jabat Satu Periode

Terungkap, Soeharto restui Prabowo-Puan maju di Pilpres 2024, namun sayangnya Prabowo-Puan bertahan satu periode di Pilpres 2024.

Editor: PanjiBaskhara
Kolase Warta Kota
Menurut Agus, kuncen makam Presiden Soeharto di Astana Giri Bangun Karanganyar, Presiden Soeharto merestui Prabowo Subianto dan Puan Maharani maju di Pilpres 2024 

Terungkap, Soeharto restui Prabowo-Puan maju di Pilpres 2024, namun sayangnya Prabowo-Puan bertahan satu periode di Pilpres 2024.

Soal Prabowo Subianto-Puan Maharani maju Pilpres 2024 diungkap oleh Agus kuncen makam Presiden Soeharto di Astana Giri Bangun Karanganyar, Jawa Tengah.

Bahkan, kuncen makam Presiden Soeharto tersebut meyakini, Prabowo-Puan Maharani menang di Pilpres 2024 mendatang.

Berikut ini pengakuan kuncen makam Presiden Soeharto yang mengaku kuncen berkomunikasi dengan Presiden Soeharto, soal Prabowo Subianto-Puan Maharani menang Pilpres 2024. 

Penjelasan Polisi Soal Ledakan Lubang Septic Tank yang Tewaskan Pekerja

Guru dan Siswa Tewas Tertimpa Atap Bangunan SD Ambruk, KPAI Pertanyakan Keseriusan Sekolah Aman

Penyerang Senior Persija Jakarta Bambang Pamungkas Berseteru dengan Pentolan The Jakmania

Presiden Ke-2 RI Jenderal Besar Soeharto memberi restu Prabowo Subianto maju pada Pilpres 2024 berpasangan dengan Puan Maharani.

Pasangan Prabowo-Puan Maharani dianggap pasangan ideal untuk memimpin Indonesia agar tercipta masyarakat adil makmur.

Sebelumnya, Prabowo Subianto ziarah ke makam Presiden Soeharto di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah, setelah Pilpres 2019. 

Demikian dikatakan penjaga juru kunci makam Presiden Soeharto di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Agus, kepada Wartakotalive.com, Selasa (5/11/2019) malam.

Hanyut di KBT Sejak Selasa 5 November 2019, Hingga Kini Ahdan Chaerul Azam Belum Ditemukan

Cari Inspirasi Liburan Akhir Tahun di Senayan City

Ini Profil Lengkap Kampus yang Dipimpin Rektor Termuda Risa Santoso

Agus mengaku sering 'berkomunikasi' dengan arwah Presiden Soeharto karena setiap hari merawat dan berdoa di sekitar makam yang selalu dikunjungi ribuan orang.

Menurut Agus, beberapa hari lalu Jenderal Besar Soeharto sudah memberikan wangsit kepada dirinya bahwa Prabowo Subianto akan maju lagi pada Pilpres 2024 dan menang.

"Ya, Bapak sudah kasih tahu. Pak Prabowo akan menang. Apalagi berpasangan dengan Ibu Puan," ujar Agus.

Dia juga menceritakan bahwa Prabowo Subianto sebelumnya berziarah atau nyekar ke makam pemimpin Orde Baru tersebut.

KUNCEN Makam Astana Giri Bangun Sebut Presiden Soeharto Restui Prabowo-Puan Maharani di Pilpres 2024

Daftar Harga Daihatsu Rocky dan Toyota Raize Berbagai Tipe, Simak Perbandingan Harganya

SIMAK! 5 Fakta Rektor Cantik dan Termuda Risa Santoso Lulusan S2 Universitas Harvard

Menurut Agus, sebenarnya Soeharto berkeinginan anak-anaknya tampil atau terjun ke dunia politik secara penuh.

Tetapi, dari hasil komunikasi dengan almarhum Presiden  Soeharto, kata Agus, anak-anaknya belum bisa menjadi pemimpin Indonesia.

"Jadi, wakil Cendana nanti bukan anak-anak Bapak (Soeharto), tetapi Pak Prabowo," ujar Agus yang mengaku setiap saat mengaji sekaligus berkomunikasi dengan almarhum Presiden Soeharto.

Restu Soeharto untuk Prabowo-Puan Maharani, kata Agus, sudah disampaikan kepada dirinya sebelum ada pemberitaan di media sosial atau media arus utama. 

"Saya sudah dapat info dari Bapak (Soeharto) beberapa hari lalu, waktu berdoa di makam beliau," kata Agus.

Prabowo-Puan Maharani dan Mahfud MD-Anies Baswedan

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Faldo Maldini dan Rian Ernest, serta Presenter Pandji Pragiwaksono memperkirakan kemungkinan Mahfud MD maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Faldo Maldini, Jumat (1/11/2019), Pandji pun menyoroti soal kemungkinan Prabowo Subianto maju bersama Puan Maharani.

Diketahui, sebelum terpilih menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Kemananan (Menkopolhukam) Mahfud MD sempat diisukan akan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019 lalu.

Namun, posisi tersebut justru digantikan oleh KH Ma'ruf Amin yang kini resmi menjadi wakil presiden.

 Ketiganya mulanya membicarakan tentang pengalaman Mahfud MD sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2001 silam.

"Karena Beliau (Mahfud MD) pernah kementerian sebenarnya, enggak asing sama sekali ya (jadi menteri)?," ucap Pandji.

"(Mahfud MD) pernah anggota DPR ya?," tanya Rian.

Faldo pun menyebut Mahfud MD juga pernah menduduki kursi anggota DPR.

"Pernah Anggota DPR Komisi III," ucapnya Faldo.

Menanggapi hal itu, Rian lantas menyebutkan posisi yang pernah dijabat oleh Mahfud MD.

"Pernah anggota DPR, pernah menteri, pernah hakim, pernah hampir jadi wapres, jadi lengkap lah," ujar Rian.

Lantas, Faldo menyebut adanya kemungkinan Mahfud MD maju di Pilpres 2019.

"Mungkin dia tarung lagi (di Pilpres) tahun 2024," ucap Faldo.

"Keren pak, keren, maju prof," ucap Rian sambil mengepalkan tangan.

Mendengar hal itu, Pandji pun menyeletuk.

Ia menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Akhirnya ketemu tuh Anies tuh pasangannya," ucap Pandji.

Rian dan Faldo pun tertawa mendengar ucapan Pandji.

"Hahaha maksud Anda?," tanya Faldo.

Pandji lantas menyinggung tentang kabar Prabowo akan menggandeng Ketua DPR RI, Puan Maharani, di Pilpres 2024 mendatang.

"Loh, kan Prabowo Puan, benar enggak gosipnya?," tanya Pandji.

"Anies sama Mahfud MD? Mahfud MD RI 1 (presiden)?," lanjut Pandji.

Rian pun mengaku hal tersebut merupakan pilihan yang sulit.

"Pilihan sulit itu," kata Rian.

"Enggah tahu gue, Pak Mahfud sama Pak Anies gimana ya siapa yang cocok jadi presiden?," sambung Faldo.

Antara ketiga pria tersebut pun tak dapat menjawab teka-teki itu.

Rian lantas membahas soal jumlah calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.

"Pasangan presiden jangan 2 pasang lah, capek, 3 sampai 4 pasang lah, capek," ucap Rian.

"Iya, gue setuju," jawab Pandji.

Lebih lanjut, Rian menyinggung tentang ambang batas pencalonan presiden (Presidential threshold).

"Indonesia juga beragam, Indonesia terlalu beragam, enggak mungkin cuma bisa 2 pasang doang, 3 atau 4 (pasang) lah, presidential threshold enggak usah ada lah menurut gue mah, ah elah bos," terang Rian.

Pandji lantas mengungkapkan pendapatnya. 

"Itu mah president threshold itu diusahakan untuk mempertahankan Pak Jokowi dalam kekuasaan," ucap Pandji sambil menyembunyikan wajah di balik bahu Faldo.

"Saya no comment," kata Rian.

Faldo pun membenarkan ucapan Pandji.

"Itu Bang Pandji akan bertanggungjawab, tapi kan gosipnya memang begitu," ucap Faldo.

Simak video selengkapnya berikut ini menit 16.17:

Prediksi Rocky Gerung soal Hubungan Prabowo dan Mahfud MD

Pengamat politik, Rocky Gerung mengometari adanya jabatan Menteri Koordinator (Menko) dalam susunan Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sedangkan Menko bertugas untuk mengkoordinasi, menyinkronkan sejumlah kementerian dalam bidang tertentu.

Dilansir TribunWow.com melalui channel YouTube Rocky Gerung Official, Rocky Gerung menilai bahwa presiden tidak ingin langsung bertanggung jawab dengan kebijakan menterinya.

"Itu menandakkan presiden enggak mau bertanggung jawab langsung kesalahan kebijakan menterinya karena itu dia kasih buffer itu, kasih bemperlah kalau enggak buat nanti diveto tuh," jelas Rocky Gerung.

Namun, adanya kebijakan tersebut bisa saja disalahgunakan oleh menterinya.

"Akibatnya nanti si menteri ini akan, biasa begitu dapat hak yang melampaui kewenangannya dia juga akan menggunakan itu melampaui kepentingan administrasi atau birokrasi dia akan pakai itu menghasilkan politik baru," ungkapnya.

Lantas, Rocky Gerung menyinggung jabatan kini yang dipegang oleh Mahfud MD dan Prabowo Subianto.

Mahfud MD sebagaimana diketahui merupakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM yang baru.

Sedangkan, Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan.

Di mana bidang pertahanan masih di bawah tanggung jawab Menteri Politik Hukum dan HAM.

"Bayangkan, kalau menteri Menkopolhukam memveto Prabowo, pers akan tangkap itu veto teknokratis atau politis karena antara Prabowo dan Mahfud ada sejarah konflik politik dari periode yang lalu," singgung Rocky Gerung.

Sehingga, Rocky Gerung menilai kewenangan Menko bisa memunculkan masalah baru.

"Jadi enggak ada veto administrasi atau veto kebijakan, itu veto politis itu berbahaya karena akan merambat ke mana-mana."

"Jadi isu itu akan digoreng bahwa ada persaingan profil, persaingan arogansi, antara menteri dan menkonya," ujar Rocky Gerung. (CC)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved