Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Ahmad Dhani Bilang Kita dari Nol Lagi

LIEUS Sungkharisma, kolega musikus Ahmad Dhani mengatakan, rekannya itu turut memperhatikan pemberitaan politik nasional saat ini.

Kompas.com/Tri Susanto Setiawan
Ahmad Dhani menjalani sidang kasus ujaran kebencian yang menjeratnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018). 

Namun, keputusan tersebut belum inkrah lantaran tim kuasa hukum Ahmad Dhani mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Timur.

Banding tersebut masih berproses sampai saat ini.

Tugas Berat

Prabowo Subianto mengaku diingatkan beratnya tugas Menteri Pertahanan yang ia emban.

Beratnya tugas tersebut, menurut Prabowo Subianto, di antaranya adalah membantu Presiden dan menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Tadi beliau ingatkan kepada saya dan semua jajaran."

 Bahas Loyalitas Prabowo, Adian Napitupulu dan Arief Poyuono Berdebat Soal Istilah Pembantu Presiden

"Tugas Menhan sangat berat, harus ikut membantu Presiden RI khususnya, dan menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah dan keamanan."

"Oleh karena itu negara ini bisa sangat-sangat repot, dan itu saya terima dari beliau," papar Prabowo Subianto.

Tidak hanya itu, dalam sesi tanya jawab, ia pun menyatakan komitmennya untuk mempelajari semua program yang belum sempat terwujud terkait TNI.

 Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Tri Rismaharini: Saya Harus Jaga Surabaya!

Untuk itu, ia mengatakan akan bekerja sama dengan Presiden dan Kementerian terkait.

"Saya mau pelajari semua masalah, saya pelajari, dan bersama-sama dengan Mabes TNI dengan tiga angkatan, dengan staf di Kemhan, staf Menlu."

"Dan dengan Presiden sendiri kita mencari solusi yang terbaik, ya saya kira itu. Saya tidak bisa kasih komentar, karena saya belum duduk di kantor," ucapnya.

Demokrasi Gotong Royong

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan publik soal alasan dirinya menunjuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Dia menjelaskan, ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong, dan di Indonesia tidak ada istilah oposisi seperti di negara lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved