Berita Bekasi
Potret Petugas Pengangkut Sampah Kali di Bekasi, Kesal Jika Ada Warga Buang Sampah Sembarangan
Nampaknya, Bekasi bersih itu hanya slogan dikarenakan persoalan tumpukan sampah di Kabupaten Bekasi tak pernah ada habisnya.
Penulis: Muhammad Azzam |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Muhammad Azzam
BEKASI, WARTAKOTALIVE.COM - "Bekasi Bersih dan Sehat untuk Anak Cucu Kita," tulis slogan yang tertera pada kaos seorang petugas yang tengah membersihkan tumpukan sampah di Kali Jambe, Desa Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (3/11/2019) kemarin.
Nampaknya, Bekasi bersih itu hanya slogan dikarenakan persoalan tumpukan sampah di Kabupaten Bekasi tak pernah ada habisnya.
Seperti biasa ketika proses pembersihan tumpukan sampah di Kali, puluhan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi tertujuh ke kali untuk membersihkan sampah-sampah itu.
Dengan menggunakan baju khas berwarna oranye, tanpa ragu lagi mereka 'nyemplung' untuk melakukan proses pembersihan.
Menggunakan bambu dan alat seadanya, tumpukan sampah-sampah padat itu mereka urai dan angkut ke bantaran kali untuk kemudian diangkut menggunakan truk sampah.
Tak ada rasa jijik dan takut dari rawut wajah mereka.

Meskipun air kali hitam bau busuk serta tak menutup kemungkinan terdapat paku, pecahan kaca atau beling pada tumpukan sampah itu.
Dengan bersemangat mereka membersihkan tumpukan sampah dari para warga yang minim kesadaran akan kebersihan.
Cucuran jeringat dan basahnya air kali menjadi satu.

Baju-baju yang kotor penuh lumpur mereka hiraukan.
"Sudah biasa memang kerjanya seperti ini kan," ujar Bosinsan (40) seorang petugas kebersihan yang terus membersihkan tumpukan sampah di Kali Jambe itu.
Bosinsan telah bekerja empat tahun menjadi petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi.

Tak terhitung sudah berapa kali dirinya terjun ke kali untuk membersihkan tumpukan sampah.
"Sudah engga hitung berapa kali, sampah mulu sampah mulu," ucap dia.
Ia terkadang kesal kepada masyarakat yang selalu menyoroti Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup ketika terjadi tumpukan sampah.

Pasalnya, tumpukan sampah itu terjadi karena minim kesadaran masyarakat atas kebersihan lingkungan.
"Masyarakat yang buang sampah ini kan sumber masalahnya.
"Jangan ada tumpukan sampah kita yang kena, kalau masyarakat masih begini sampah di Bekasi engga ada habisnya," kata dia.

Dirinya tak mempermasalahkan atas pekerjaannya, meskipun harus bermandi lumpur yang menyatu dengan tumpukan sampah.
Pekerjaan itu dijalan dengan ikhlas dan penuh rasa tanggungjawab.
Selama bekerja ia bersyukur tak pernah mengalami hal buruk seperti tenggelam maupun terluka kena paku dan beling.

"Alhamdulillah engga pernah seperti itu, tapi teman ada sampai bolong harus dijahit kakinya karena injak beling," kata Bosinsan.
Tak juah dari Bosinsan, petugas kebersihan lainnya, Ahmad Suhendar (31) juga tengah sibuk mengangkut tumpukan sampah itu ke bantara kali.
Sesekali dirinya duduk beristirahat meninum segelas air sembari menghisap rokok.

Dalam istirahatnya, Ahmad menggerutu atas prilaku masyarakat yang kurang sadar akan kebersihan lingkungan.
Bahkan ia heran, banyak sekali barang-barang aneh yang ada pada tumpukan sampah ini.
"Sampahnya mulai dari bantal, kasur, kursi sampai kulkas ada semua. Tapi paling banyak memang sampah rumah tangga," jelas dia sambil melanjutkan mengisap rokoknya.

Pantang pulang sebelum bersih jangan pulang menjadi slogan dirinya bersama rekan-rekannya.
Semangat menjalankan tugas menjadi tanggungjawabnya.
Hanya saja ia meminta rasa tanggungjawab atas sampah-sampah.

"Jangan buang sampah di kali, jangan mikir nanti ada yang bersihkan. Nah ini yang saya suka kesal, tolong sama-sama dijaga kebersihannya," kata dia.
Potret itulah yang tak pernah warga sadari ketika asal main membuang sampah sembarangan di kali atau sungai.
Tumpukan sampah itu akan menimbulkan banjir hingga penyakit.

Sebelumnya, Kali Jambe RW 12, Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menjadi lautan sampah.
Tumpukan sampah itu muncul pada Minggu (27/10/2019) setelah hujan deras sehingga sampah terbawa arus air.
Hal itu tentunya dikeluhkan warga, dikarenakan aroma bau busuk sampah sudah sangat tercium dan perpotensi timbulkan penyakit.

Tumpukan sampah itu didominasi sampah rumah tangga, plastik, styrofoam.
Bahkan terlihat ada sampah kasur, bantal, kayu, batang pohon pisang hingga kulkas bekas.
Banyaknya tumpukan sampah itu membuat air di Kali tersebut tak terlihat, tumpukan sampah nampak seperti daratan.
Padatnya tumpukan sampah itu membuat sejumlah anak-anak yang sedang bermain disekitar lokasi itu nampak leluasa naik diatas tumpukan sampah tanpa takut amblas.
Bahkah warga melakukan upaya sendiri dengan membakar tumpukan sampah itu maupun menangkutnya ke pinggir kali.
(MAZ)