MotoGP
BAHAYA Tikungan di Sirkuit Sepang Bikin Afridza Munandar dan Marco Simoncelli Meninggal, Ini Datanya
Pihak produsen rem ungkap bahaya tikungan di Sirkuit Sepang, Malaysia dan terungkap tikungan Sirkuit Sepang berbahaya untuk pembalap.
Pihak produsen rem ungkap bahaya tikungan di Sirkuit Sepang, Malaysia dan terungkap tikungan Sirkuit Sepang berbahaya untuk pembalap.
Bahkan produsen rem beberkan data tikungan Sirkuit Sepang yang bikin Afridza Munandar dan Marco Simoncelli meninggal dunia.
Berikut ini, terungkap fakta dan data bahaya tikungan maut Sirkuit Sepang di Malaysia, yang membuat pembalap Afridza Munandar dan pembalap Marco Simoncelli meninggal dunia,
Pembalap asal Indonesia yang berlaga pada ajang Asia Talent Cup 2019, Afridza Munandar meninggal dunia saat melakoni balapan yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia.
• Idham Azis Jadi Kapolri, Sosok Seperti Ini Dinilai Cocok Jadi Kabareskrim
• Inilah Suasana Perjalanan PS Tira Persikabo dari Bogor ke Bekasi
• DOKTER TERAWAN Bikin Nangis Emak-Emak di Kantin Kemenkes RI Jadi Heboh dan Viral, Simak Kronologinya
Afridza Munandar pembalap muda yang berlaga pada ajang Asia Talent Cup 2019 mengalami kecelakaan yang cukup parah saat melakoni sesi race 1.
Ia mengalami kecelakaan di tikungan persis saat pembalap MotoGP, Marco Simoncelli juga mengalami musibah.
Saat itu Simoncelli harus meregang nyawa ditempat yang sama usai bersinggungan dengan Valentino Rossi dan Colin Edwards.
Afridza, pembalap Indonesia berusia 20 tahun itu kehilangan kendali atas laju motornya saat melaju di tikungan 10 ketika balapan baru memasuki putaran pertama.
• WANITA TAJIR POLIANDRI Tak Puas Punya 3 Suami, Kini Koleksi Pacar di Rumah, Saat Hamil Kebingungan
• Pasar Seni Ancol Ajak Masyarakat Berkreasi Lewat Acara Menjali Kembali Bersama Tanda Mata
• Saat Survei Tiba-tiba Air Bah Datang, Dua Mahasiswa Unram Tewas di Taman Nasional Gunung Rinjani
Tak berselang lama, para Marshall langsung mengibarkan red flag dan memutuskan untuk menghentikan balapan yang sedianya akan berlangsung selama 13 putaran itu.
Pertolongan pertama langsung diberikan oleh tim medis sebelum akhirnya dia dilarikan ke rumah sakit Kuala Lumpur, Malaysia untuk mendapatkan perawatan lebih.
Terlepas dari upaya terbaik dari staf medis dan orang-orang di rumah sakit, Munandar akhirnya harus menyerah dengan luka-lukanya tak lama kemudian.
Munandar adalah pembalap yang menonjol di musim Asia Talent Cup 2019 dengan meraih dua kemenangan, dua podium kedua dan dua finis ketiga.
• Hujan Petir Diprediksi Guyur Dua Wilayah Jakarta Minggu 3 November 2019 Siang
• Ratusan Penggemar Lancarkan Aksi Protes untuk Menentang Wonho Keluar dari MONSTA X
• TERUNGKAP Ahmad Dhani Akan Mencalonkan Diri sebagai Wali Kota Surabaya, Diklaim Banyak yang Dukung
Saat ini dia berada di peringkat ketiga dengan mengoleksi total 142 poin atau terpaut 27 poin dari pemuncak klasemen, Takuma Matsuyama dari Jepang.
Kejadian ini juga telah menambah catatan merah Sirkuit Sepang setelah pada 2011 silam kabar duka juga datang dari sirkuit yang mempunyai panjang 5,5 kilometer itu.
Bahayanya Tikungan Sirkuit Sepang
MotoGP Malaysia 2019 akan digelar di sirkuit Sepang akhir pekan nanti, tepatnya 1-3 November.
Meski gelar juara dunia sudah direbut Marc Marquez, MotoGP Malaysia 2019 tetap ditunggu-tunggu.
Penyebabnya adalah layout sirkuit Sepang, yang sangat menguras kemampuan pembalap dan motor.
Terutama titik-titik pengereman sirkuit Sepang, yang diakui salah satu sirkuit yang paling menyiksa rem.
Produsen rem Brembo mengungkap data, kalau pengereman yang dilakukan pembalap dengan motor MotoGP lebih ekstrem ketimbang pembalap F1 dengan mobilnya.
Sirkuit yang didesain oleh Hemann Tilke ini, membutuhkan 4 pengereman keras alias hard braking untuk satu putaran.
Pembalap F1 harus melakukan hard braking di tikungan 1, 4, 9 dan tikungan 15.
Namun khusus untuk MotoGP, pengereman mereka rupanya lebih banyak sebanyak 11 kali pengereman.
Total durasi pengereman pembalap MotoGP mencapai 39 detik, itu dua kali durasi mobil F1.
Itu berarti rem pada motor MotoGP digunakan untuk 32% dari keseluruhan lap atau 1 race, dan sedangkan untuk mobil F1 hanya 17%.
Selain itu, deselerasi puncak rata-rata per putaran motor MotoGP adalah 1,04 G.
Bisa sampai angka segitu, karena ada enam titik pengereman yang mengukur kurang dari 1 G.
Brembo merangkum semua gaya yang diterapkan oleh pengendara pada tuas rem sejak start hingga finish.
Hasilnya, gaya yang mencapai sekitar 760 kg (1,676 lbs).
Dengan kata lain, pengendara diharuskan untuk menerapkan gaya sekitar 19 kg (42 lbs) pada tuas rem setiap menit balapan.
Wajar saja, pasalnya tikungan yang paling membutuhkan pengereman ekstrem adalah tikungan 1 sirkuit Sepang.
Usai pembalap ngebut di trek lurus hingga mencapai kecepatan 319 km/jam, maka pembalap diharuskan mengerem keras.
Tidak tanggung-tanggung, mereka harus mengerem sampai kecepatan hanya 70 km/jam untuk memasuki tikungan 1.
Pengereman yang dilakukan para pembalap MotoGP ini, dilakukan sepanjang 293 meter dengan durasi pengereman sekitar 6,1 detik.
Makanya Brembo dan produsen rem lain meriset rem yang mampu menunjang kinerja tersebut. (Bolasport.com dan MotorPlus)