Sumpah Pemuda

Tantangan Sumpah Pemuda di Era Digital Harus Bisa Dijawab oleh Generasi Muda dengan Kreativitas

Selain menghadapi persaingan global, persaingan yang dinilai tidak mudah adalah terkait dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan.

Warta Kota
Politisi PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi 

Generasi muda dan kalangan milenial menghadapi tantangan yang tidak ringan untuk menghadapi era digital, sehingga generasi muda harus siap dengan kreativitas.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al Habsyi menilai, Sumpah Pemuda merupakan momentum untuk semangat, motivasi, persatuan, dan kebangsaan.

"Selamat Hari Sumpah Pemuda ke 91."

"Hari Sumpah Pemuda adalah peringatan yang merefleksi kesadaran kaum muda Indonesia akan nilai persatuan dan kebangsaan." 

"Nilai-nilai dalam Sumpah Pemuda harus terus dipegang teguh oleh para generasi muda karena dengan bersatu kita akan bisa maju," katanya di Jakarta, Senin (28/10/2019).

Era digital dan generasi muda di masa ini harus siap dengan persaingan yang dinilai tidak mudah.

Seorang Whistle Blower Berhasil Kabur Mengungkap Kekejaman Kamp Konsentrasi China yang Melebihi Nazi

Selain menghadapi persaingan global, persaingan yang dinilai tidak mudah adalah terkait dengan hadirnya teknologi Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan.

"Harapan kita, para generasi muda bisa menjawab tantangan sesuai dengan perkembangan zaman."

"Karena, tantangan pemuda Indonesia menghadapi era revolusi industri 4.0 tidaklah mudah." 

"Oleh karenanya, hal ini harus benar-benar dipersiapkan sejak dini, sehingga para pemuda kita akan mampu bertahan di persaingan global."

Sejumlah Fakta Penanganan Perbedaan Pendapat Era Menko Mahfud MD Lebih Humanis Dibanding Era Wiranto

Sejumlah tantangan itu, menurut Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) ini, meliputi sejumlah aspek.

"Tantangan pertama, para pemuda harus siap dengan era disrupsi."

"Era di mana segala sesuatu sudah diatur dengan bantuan sistem otomasi, kecerdasan buatan, maupun konsep Internet of Things."

Terungkap Tidak Terpilihnya Yusril dan Fahri Hamzah Ungkap Parpol Dekati Presiden dengan Memecatnya

Diperkirakan, kata Habib Aboe Bakar Al Habsyi, akan ada lima juta pekerjaan yang hilang akibat munculnya inovasi di bidang teknologi.

"Oleh karena itu, jangan heran jika dalam waktu dekat, saingan terdekat dari para pemuda itu bukan lagi tenaga kerja lulusan universitas ternama, melainkan keberadaan teknologi terapan termutakhir."

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved