Sekolah Disegel

Segel SD Negeri Karang Rahayu 01 Bekasi Sudah Dibuka, Siswa Bisa Belajar Lagi di Kelas

Pemilik tanah SD Negeri Karang Rahayu 01 akan dibayar sesuai Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara 2020.

Penulis: Muhammad Azzam |
Warta Kota/Muhammad Azzam
Segel SD Negeri Karang Rahayu 01, Kecamatan Karang Bahagia, Kecamatan Kabupaten Bekasi akhirnya dibuka, Senin (28/10/2019). 

SD Negeri Karang Rahayu 01, Kecamatan Karang Bahagia, Kecamatan Kabupaten Bekasi, yang disegel  akhirnya dibuka, Senin (28/10/2019).

Ahli waris tanah sekolah tersebut yang melakukan penyegelan sekolah tersebut menggunakan kunci gembok.

Gembok itu dibuka sekitar pukul 10.30 WIB.

Pembukaan segel dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Bekasi diwakili Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman  dan Pertanahan (Disperkimtan), dan DPRD Kabupaten Bekasi melakukan pertemuan dengan ahli waris.

"Hasilnya, ahli waris memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk jalankan salah satu fungsinya yaitu pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda, Senin (28/11/2019).

"Jadi hari ini segel sudah dibuka dan kedepan proses belajar kembali normal," ujarnya lagi.

Carwinda menuturkan, proses diskusi dan pertemuan bersama ahli waris dilakukan bersama Ketua DPRD Kabupaten Bekasi dan Disperkimtan.

Tanda dan Gejala Penyakit Jantung pada Pria, Bisa Muncul Tanpa Gejala Jelas, Waspadalah!

"Kami (Pemda) komitmen 2020 tanah milik ahli waris itu akan dibayarkan. Tadi ketua DPRD juga sudah meyakinkan juga dan akan kawal untuk penganggarannya tahun 2020 itu," katanya.

Penyegelan itu dilakukan karena tidak dipenuhinya tuntutan pemilik tanah terhadap pembayaran yang belum dilakukan Pemerintah Daerah sejak putusan Pengadilan Negeri dengan Perkara Nomor: 200/Pdt.G/2017/PN.Bks dikeluarkan.

"Kami berusaha agar ini kejadian ini tidak terulang. Kita juga sudah sampaikan ke Disperkimtan ini jadi perhatiannya untuk selesaikan soal pembayaran itu ke ahli waris," ucapnya,

Menurut Carwinda, Disdik hanya menempati saja, sedangkan urusan lahan dilakukan oleh pihak lain.

Dia atas nama Pemkab Bekasi memohon maaf kepada siswa serta orang tua siswa atas kejadian penyegelan tersebut.

Pasalnya, penyegelan itu berdampak terganggunya proses kegiatan belajar mengajar.

"Kami berusaha melakukan penyelesaian-penyelesaian persoalan, ini terakhir. Hari ini sekolah bisa berjalan seperti biasa, kita komitmen pendidikan di Kabupaten Bekasi jadi yang utama," katanya.

5 Tips Memilih Nanas Terbaik, Perhatikan Warna dan Cium Aroma Nanas!

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha mengatakan proses untuk pembayaran lahan sekolah kepada ahli waris itu sudah dituang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2020.

"Jadi memang 2020 dipastikan anggaran itu ada, kita akan kawal itu. Jangan sampai ada terlewat tak teranggarkan sehingga siswa jadi korban lagi," kata Aria.

Aria menjelaskan, pihaknya baru mengetahui persoalan belum dibayarkan oleh Pemerintah Daerah mengenai lahan sekolah itu.

"Saya baru dengar ada persoalan penyegelan di SD di Karang Rahayu 01. Kami coba bertindak cepat, langsung cari tahu duduk persoalan ke dinas terkait," ucapnya.

Tak lama berselang,  pihaknya langsung melakukan silaturahim ke kuasa waris lahan tersebut.

"Ada persoalan sengketa lahan yang sudah dimenangkan oleh ahli waris, Sabtu malamnya kita langsung bersilaturahmi ke kuasa waris. Kita bicara dan berikan penjelasan," ucapnya.

Dalam pembicaraan itu, kata Aria, DPRD bersama Pemkab Bekasi memohon agar ahli waris memberi waktu untuk menyelesaikan proses pembayaran lahan sekolah itu.

Cara Mengolah Daging Merah Menjadi Lebih Sehat, Hati-hati Panas Terlalu Tinggi Berbahaya!

"Dengan pertimbangan para siswa yang harus tetap belajar ini, akhirnya mereka setuju. Tadi semua sudah berikan komitmennya."

"Kedepannya ini jadi eveluasi pembelajaran Pemkab, terkait aset daerah apalagi yang terjadi sengketa ini," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan siswa SD Negeri Karang Rahayu 01, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, terpaksa harus memanjat pagar agar dapat masuk ke halaman sekolah.

Mereka memanjat pagar sekolah lantaran pintu gerbang sekolah digembok oleh ahli waris terkait putusan pengadilan negeri.

Semangat untuk menuntut ilmu membuat satu persatu siswa itu masuk ke dalam halaman sekolah memanjat pagar.

Mereka ingin tetap bersekolah di gedung sekolah itu dan tidak ingin digabungkan proses belajarannya di sekolah lain atas solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.

Pola Makan Sehat Ala Mediterania Meningkatkan Kesehatan Usus dan Mencegah Radang Usus

Ahli waris tak hanya menggembok atau meyegel pintu gerbang sekolah, seluruh ruangan kelas juga dikunci.

Para siswa terpaksa hanya bisa berkumpul di halaman sekolah hingga teras sekolah.

Rani, siswa SD Negeri Karang Rahayu 01 mengatakan, ingin tetap ke sekolah untuk menuntut ilmu.

Akan tetapi saat datang ke sekolah seluruh bangunan sekolah disegel, mulai pintu gerbang hingga seluruh ruangan kelas.

"Tadi manjat, enggak tahunya ini disegel semua kelas. Enggak bisa masuk belajar," kata Rani.

Sekolah yang disegel membuat dia dan teman-temannya tidak bisa belajar di sekolah.

Dia berharap, pemerintah segera membuka segel sekolahnya.

Kornea Mata Terluka Akibat Tidur Pakai Softlens, Salshabilla Adriani Kapok Langgar Aturan

"Semoga dibuka segel gembok, kita mau belajar. Bentar lagi kan mau ujian semester," ucapnya.

Siswa lainnya, Kahfi mengatakan,  dia dan kawan-kawannya tidka bisa belajar dengan baik karena sekolah disegel.

"Sudah tiga hari begini, keganggu. Kemarin aja tetap belajar di luar tapi kan panas enggak nyaman," kata siswa kelas V SD tersebut.

Aksi penyegelan dilakukan oleh ahli waris atas nama Yakoeb Adrianto  sejak Jumat, (25/10/2019).

Pada hari pertama penyegelan itu, siswa masih dapat menggunaan ruang kelas untuk aktivitas belajar mengajar.

Namun, spanduk besar bertuliskan keputuan persidangan yang menyatakan ahli waris memenangkan sidang sengketa lahan, dipasang di tengah-tengah bangunan sekolah.

Tidak hanya itu, sejumlah poster bertuliskan penyegelan juga di pasang di beberapa sudut dinding sekolah.

Pada hari berikutnya ruang kelas dikunci sehingga siswa belajar di teras sekolah.

Senin ini, pintu gerbang sekolah digembok sehingga siswa memanjat pagar untuk bisa masuk ke dalam sekoah.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved