Sumpah Pemuda

Anies Baswedan: Sulit Bangun Persatuan dalam Ketimpangan dan Ketidakadilan

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini adalah merawat persatuan.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Luthfi Khairul Fikri
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (14/9/2019). 

Dengan mengembangkan Bahasa Indonesia, maka kosa katanya bisa lebih beragam.

Hal ini berkaca pada bahasa daerah yang memiliki kekayaan diksi luar biasa, dan bisa diserap menjadi kekayaan Bahasa Indonesia.

“Dengan cara seperti itu, maka persatuan kita akan terus bisa dirawat melalui bahasa, jadi bahasanya harus berkembang,” jelasnya.

FAKTA-FAKTA Pimpinan ISIS Abu Bakr al-Baghdadi: Doktor Pemilik Kekayaan Rp 46 Triliun

Sebelumnya, Anies Baswedan menilai ketimpangan kesejahteraan di dalam kota tiap negara terus mengalami pelebaran.

Tidak terkecuali, Indonesia yang masuk dalam Kelompok 20 Ekonomi Utama Dunia alias G20.

“Ketimpangan antar-negara sudah mengecil, tapi ketimpangan dalam negaranya yang melebar."

 Nasib Pilu Santri Sebut Prabowo Menteri, Sepeda Pemberian Jokowi Digadai, Sekolah Tak Lanjut

"Dan itu dialami seluruh negara di dunia,” kata Anies Baswedan seusai upacara peringatan Sumpah Pemuda di Silang Monas, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).

Menurut dia, fenomena ini menunjukkan pembangunan wilayah sudah begitu pesat, sehingga bisa setara dengan wilayah lain.

Akan tetapi, ada beberapa bagian lain yang belum merasakan pembangunannya.

 KRONOLOGI Putri Pariwisata Diciduk Polisi Saat Kencan dengan Pelanggannya, Kondom Jadi Barang Bukti

“Coba perhatikan, Indonesia masuk G20, kan berarti kita masuk top 20."

"India top 20, begitu sampai di dalam negerinya ada ketimpangan luar biasa,” ujar Anies Baswedan.

Anies Baswedan mengatakan, bila Indonesia ingin bersatu, ketimpangan harus dibereskan.

 Warga Pangandaran Berharap Susi Pudjiastuti Bertarung Jadi Bupati

Dari sisi pemerintah, ketimpangan bisa ditanggulangi melalui suatu kebijakan.

Kata dia, kebijakan harus semuanya memperhitungkan faktor keadilan.

Karena bila tidak, bakal terjadi pelabaran yang cukup besar pasca-beberapa tahun roda pemerintahan berjalan.

 Jokowi Ternyata Ajak Maruf Amin Bentuk Kabinet Indonesia Maju, Sebut Pekerjaan yang Sangat Berat

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved