Maleficent 2019 Disebut Ari Untung Mengandung Unsur Radikalisme
Arie Untung Sebut Film Maleficent mengandung radikalisme. Mirip dengan Byzantium memfitnah kaum Seljuk dan Mamluk hingga terjadi Holy War
Penulis: Dwi Rizki |
FILM Maleficent 2019: Mistress of Evil yang kini populer dinilai komedian sekaligus artis, Arie K Untung mengandung radikalisme.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Arie itu lewat akun instagramnya @ariekuntung; pada Sabtu (20/10/2019).
Dalam postingan yang diberinya judul 'Radikalisasi Dalam Maleficent', dirinya menyebut film yang diproduksi oleh Walt Disney itu mirip dengan sejumlah kisah-kisah nyata di dunia.
• Aa Gym Bandingkan Film Joker Dengan Kehidupan Nabi Muhammad
Radikalisme ditunjukkan oleh Ratu Ingrith yang diperankan oleh Michelle Pfeiffer ketika menghasut Elle Fanning yang berperan sebagai Aurora untuk membenci ibu asuhnya, Maleficent yang diperankan oleh Angelina Jolie.
Lewat sejarah kelam yang sebelumnya sudah tertanam dalam benak Aurora dan rakyat kerajaan Moor, Maleficent digambarkan sebagai sosok yang jahat. Padahal, diketahui Aurora sebagai putri di kerajaan Moor akan menikah dengan Harris Dickinson sebagai Pangeran Phillip, putra kandung Ratu Ingrith.
Kebencian yang ditanamkan oleh Ratu Ingrid berhasil memprovokasi dan meyakinkan Aurora bahwa pernikahan akan tetap dilangsungkan. Padahal, pernikahan merupakan sebuah tipu muslihat Ratu Ingrith untuk memusnahkan penduduk Moors.
"Kemarin diajak istri nonton @disneymaleficent. Awalnya santai eh pas ngikutin ceritanya, wah Disney temanya makin aga mirip kisah2 legenda di dunia nyata, bagaimana fear campaign atau kampanye ketakutan fitnah isu Radikalisme dihembuskan oleh Ratu ingri ke kaum Moors demi ngga berkembangnya pertumbuhannya," tulis Arie.
• PIMPINAN ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi Tewas, Kabar Pasukan Komando Operasi Khusus AS Serang Suriah
Intrik yang digambarkan dalam film Maleficent tersebut katanya serupa dengan kisah Kesultanan Mamluk atau Persia yang berperang dengan Kesultanan Utsmaniyah atau Turki. Ketika itu, perang dipicu dari propaganda yang dilakyukan oleh Byzantium atau Yunani yang memfitnah kaum Seljuk dan kaum Mamluk hingga memicu Perang Utsmaniyah-Mamluk tahun 1516–1517.
Konflik yang meletus antara Kesultanan Mamluk melawan Kesultanan Utsmaniyah menyebabkan perpecahan. Kesultanan Mamluk jatuh sehingga wilayah Suriah, Mesir dan Semenanjung Arab menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah.
• Berburu Makanan Khas Betawi di Festival Kelapa Dua Raya, Cicipi Dodol Langsung dari Wajan
Oleh karena itu, Kesultanan Utsmaniyah berubah dari negara yang berdiri di pinggiran negeri-negeri Islam, seperti Anatolia dan Balkan menjadi kesultanan besar yang meliputi seluruh wilayah tradisional Islam, termasuk kota Mekkah, Kairo, Damaskus dan Aleppo dengan pusat kekuasaan tetap berada di Konstantinopel.
"Mirip yg terjadi saat Byzantium memfitnah kaum Seljuk dan mamluk yg sudah terpecah
Kemudian terjadilah Holy War. Tapi uniknya setiap story mirip selalu ber ending. Sama," tutupnya.
• Social Bella Gandeng Lazada Jual Produk Kecantikan dan Perawatan Diri Bersertifikat BPOM
Postingannya pun mendapatkan respon dari para pengikuitnya. Seperti @titipbarangoz yang menyebut propaganda mengantarkan Kerajaan Inggris untuk menguasai wilayah hingga 1/4 dunia.
"Endingnya Inggris sempat menguasai 1/4 dunia," tulis @titipbarangoz.
"kayanya Bener, tapi sptnya belum ending sih di th 1100an. Klo ga salah kembali direbut solahudin al ayubbi (film kingdom of heaven). Dilanjut kesultanan Turki menguasai 3/4 dunia bahkan sampai Nusantara dr 1453-1924," balas suami Fenita Arie itu.
"Kalau 3/4 dunia sih nggak, daratan bumi totalnya 149 jt km2, teritori kesultanan Ottoman Turki pada puncak kejayaannya sekitar 20 jt km2, tidak sampai 1/7," balas @titipbarangoz menyertakan link tentang Kerajaan ottoman.