Jakarta
Sering Bertengkar Tengah Malam, NP Hampir Diusir Para Tetangga karena Saking Bisingnya
Hampir setiap tengah malam tetangga mendengar pertengkaran di rumah NP (21) ibu yang membunuh satu orang anak kembarnya.
Penulis: Desy Selviany |
• SOSOK RAJA MSWATI III Datang ke Pelantikan Presiden, Punya 15 Istri dan 23 Anak, Satu Istrinya Tewas
Namun, peristiwa pada Jumat lalu disebutnya sebagai puncak depresi yang dirasakannya selama beberapa bulan terakhir.
NP mengaku depresi lantaran hubungan rumah tangganya dengan sang suami sudah tak harmonis.
"Saya sayang (dengan korban). Emang waktu itu saya enggak terkontrol emosi saya, lagi kesal sama suami saya," kata NP.
NP berdalih dirinya tak berniat membunuh sang anak.
Niatnya waktu itu hanya ingin melampiaskan emosi. Ia pun mencekoki anaknya sampai delapan cangkir air mineral yang dituangnya dari galon.
• Baju Gibran Ditarik Paspampres di Depan Jokowi Saat Pelantikan Presiden, Begini Kisah Selengkapnya
Polisi menyebut NP mencekoki sang anak dengan air lantaran waktu mau disuapi makan, ZQL malah meminta air minum.
"Saya enggak kepikiran (membunuh) waktu itu saya lagi butek lagi benar-benar strees, kenapa tiba-tiba melakukan hal itu saya juga bingung," ujar NP yang telah mengenakan pakaian tahanan berwarna orange ini.
Kini, semua penyesalan NP sudah terlambat. Satu dari anak kembarnya telah tewas di tangannya sendiri.
Ia pun terancam dijerat pasal berlapis, mulai dari pasal penganiayaan, pasal pembunuhan hingga UU Perlindungan Anak.
Sebelumnya, Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, ZBL tewas karena kelebihan cairan di dalam paru-parunya.
• TERUNGKAP, Pemilik Mobil Nissan Terra B 1 RI Dikenal Tetangga Seorang Pejabat
"Jadi saat pelaku mau memberikan makan ke korban, korban malah hanya minta minum saja. Pelaku pun kesal dan mengambil cangkir dari galon untuk diminumkan kepada korban sampai berkali-kali," kata Erick saat merilis kasus tersebut di Mapolsek Kebon Jeruk, Jumat (25/10/2019).
Erick menuturkan bahwa korban saat itu sempat menolak dan menangis.