Kecelakaan Lion Air PK-LQP, KNKT Bilang Pilot Tidak Dapat Banyak Informasi soal Fitur MCAS

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap 9 penyebab kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang.

zoom-inlihat foto Kecelakaan Lion Air PK-LQP, KNKT Bilang Pilot Tidak Dapat Banyak Informasi soal Fitur MCAS
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari Black Box Pesawat Lion Air PK-LQP ditunjukan di dalam Kapal Baruna Jaya 1, Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).

Namun disinyalir, pilot berhasil menghentikan aktifnya MCAS dengan memindahkan stab trim switch ke posisi cut out.

"Namun itu tidak dilaporkan karena tidak tahu. Jadi baik teknisi maupun pilotnya mengalami kesulitan untuk melihat masalah. Pilot tidak mengetahui saat MCAS menyala, itu sistem apa," katanya.

Fakta Terbaru Jatuhnya Lion Air ke Laut, Berikut 9 Faktor Penyebabnya

Merilis

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan merilis laporan akhir (final report) investigasi kecelakaan pesawat B737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT610, Jumat (25/10/2019).

Dalam laporan tersebut, KNKT menyimpulkan ada sembilan faktor yang berkontribusi pada kecelakaan yang menewaskan 189 penumpang dan awak pesawat itu, yang secara garis besar adalah gabungan antara faktor mekanik, desain pesawat, dan kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat.

Selain itu, faktor lain yang berkontribusi adalah kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan kopilot, beserta distraksi dalam kokpit.

KNKT berdasar bukti rekaman data dan percakapan selama penerbangan, menyimpulkan bahwa kopilot tidak familiar dengan prosedur, walau telah ditunjukkan cara mengatasi pesawat saat training.

Saat B737 MAX 8 mengalami kendala pembacaan kecepatan di udara setelah take off, kapten pilot harus meminta kopilot dua kali untuk melakukan checklist, dan butuh waktu empat menit untuk mencari prosedur yang dibutuhkan dalam buku manual pesawat.

Selain itu, faktor teknis yang terungkap adalah sensor penting yang salah dikalibrasi oleh bengkel pesawat di Florida.

Padahal, sensor tersebut tergolong penting, karena memberikan data kepada sistem anti-stall B737 MAX (MCAS).

Sensor tersebut juga menurut KNKT terindikasi kuat tidak diuji coba dulu sebelum dipasang oleh staf mekanik Lion Air.

Kru mekanik juga tidak bisa mengidentifikasi masalah karena salah satu fitur safety pesawat, yakni peringatan AOA Disagree (indikator yang menunjukkan perbedaan angle of attack), tidak diaktifkan secara tepat saat pengembangan B737 MAX oleh Boeing.

Tren Liburan Singkat atau Staycation Meningkat, Dongkrak Bisnis Hotel Budget

Rekomendasi

KNKT juga membuat rekomendasi berdasar temuannya dalam investigasi Lion Air JT610.

Rekomendasi itu termasuk meminta Boeing mendesain ulang sistem anti-stall di B737 MAX, yang dikenal dengan MCAS.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved