Lokalisasi Sunan Kuning Resmi Tutup Setelah 53 Tahun, Ada yang Depresi dan Terpaksa Dilarikan ke RSJ
"Iya dia depresi berat, jadi suka diam, ngelamun, tiba tiba menangis, tiba tiba ngomong sendiri."
Namun, dari hasil pendataan, para WPS memilih untuk pulang sendiri.
"Kami sudah menanyakan satu per satu akan diantar pulang atau pulang sendiri.
• Siasti Latte Factor, Ini Terkait Kebiasaan Belanja Receh yang Bikin Boros
Mereka sepakat pulang sendiri.
Padahal, kami sebenarnya menyediakan bus untuk pemulangan mereka," ungkapnya.
Kendati demikian, Dinsos pun sudah meminta mereka menandatangani pernyataan bahwa mereka benar-benar tidak menjajakan diri kembali di Kota Semarang dan siap pulang ke wilayah masing-masing.
Untuk antisipasi PKL menjajakan diri di luar, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Semarang.
"Kalau satpol menemukan mereka berkeliaran diluar, mereka tetap kena sanksi," katanya.
Berdasarkan data Dinsos, jumlah WPS di Sunan Kuning sebanyak 448.
Jumlah tersebut tidak hanya dari wilayah Kota Semarang saja, namun berasal dari berbagai kota, mulai Kendal, Jepara, bahkan hingga luar pulau Jawa.
Sebelum pulang ke daerah asal, masing-masing WPS menerima tali asih sebesar Rp 5 juta yang dianggar dari APBD Kota Semarang. Pada 14-15 Oktobor lalu, Dinsos sudah melakukan pemberkasan.
Proses transfer dana bantuan sosial (Bansos) atau tali asih dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang kepada masing-masing rekening WPS juga sudah dilakukan oleh Bank Jateng.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Pekerja Lokalisasi Sunan Kuning Sebelum Penutupan", Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia. Juga telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sehari Sebelum Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup, Ini yang Dilakukan Penghuninya,