Driver Ojol
Tak Malu Kuliah Kenakan Jaket Ojol, Driver Ojol Ini Lulus S2 dengan Predikat Cum Laude, Lanjut S3
“Alhamdulillah, akhirnya saya menyelesaikan pendidikan S2 saya, meskipun harus tertatih- tatih,”
Seorang sopir ojek online, Badrut Tamam, Warga Desa Tisno Gambar, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember Jawa Timur, berhasil menyelesaikan pendidikan program pascasarjana (S2).
Ia menyelesaikan jenjang tersebut di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, dengan nilai cumlaude.
Badrut Tamam berhak menyandang gelar Magister Hukum dan baru diwisuda pada tanggal 12 Oktober 2019 lalu.
• Nasib Malang Ojol Penerima Order Fiktif, Ini Cerita Selengkapnya
• Rossa Ingin Kematian Sulli Jadi Pelajaran untuk Netizen Jahat di Indonesia
• Ini Profil Vicky Nitinegoro yang Diamankan Polisi Terkait Kasus Narkoba, Masih Jalani Tes Urine
“Alhamdulillah, akhirnya saya menyelesaikan pendidikan S2 saya, meskipun harus tertatih- tatih,” katanya kepada KOMPAS.com, Rabu (16/10/2019).
Tamam menceritakan, dia mulai menjadi driver ojek online pada awal tahun 2018 lalu.
Dan saat itu, dia sudah tercatat sebagai mahasiswa program pascasarjana IAIN Jember.
“Waktu itu saya sudah kuliah S2 di IAIN, karena saya masuk S2 tahun 2017,” ungkapnya.
Selama kuliah, lanjut dia, harus pintar mengatur dan membagi waktu, antara jam kuliah dengan jam kerjanya sebagai driver ojek online.
“Harus berbagi waktu, ya kalau waktu kuliah, saya off-kan dulu aplikasinya. Begitu selesai kuliah, saya langsung narik lagi,” katanya.
• Dulu Melihat di Layar Kaca dan Film, Sekarang Chiki Fawzi Bisa Beradu Akting dengan Acha Septriasa
Tamam mengaku melanjutkan kuliah ke pascasarjana, karena belum puas dengan ilmu yang dia peroleh saat ini.
“Saya enggak puas dengan ilmu yang saya dapat saat ini, dan saya haus akan ilmu.
Makanya saya terus ingin belajar, belajar, belajar dan terus belajar,” tegas dia.
Selama mengikuti kuliah di kelas, Tamam tidak pernah melepas jaket seragam ojek onlinenya.
“Saya selalu pakai jaket Go-Jek ketika kuliah di kelas, dan saya tidak pernah malu.
Toh, yang saya lakukan adalah untuk mencari ilmu, dan pekerjaan ini adalah pekerjaan halal,” ucapnya.
• Sisi Lain Jakarta: Kisah Pulau Onrust, Tempat Galangan Kapal dan Pergudangan Zaman Kolonial
Tamam mengaku, saat kuliah dulu, dirinya sempat tertatih- tatih terutama saat akan membayar biaya kuliahnya.
“Ya namanya pendapatan driver ojek, juga tidak menentu pendapatannya.
Tapi, alhamdulillah ada saja jalannya, hingga akhirnya saya menyelesaikan pendidikan ini,” katanya.
Saat ini, Tamam mengaku akan terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saya akan lanjutkan pendidikan ke jenjang doktor, tidak ada kata menyerah, karena saya yakin, pasti ada jalan, apalagi saya mencari ilmu,” tutupnya.
• Tumpukan Sampah Bambu Sudah 9 Kali Nyangkut di Bendung Kali Cikeas, Ini yang Paling Parah
Sementara itu, paman Badrut Tamam, Ubaidillah mengaku bangga dengan prestasi yang telah diraih keponakannya tersebut.
“Anaknya memang bersemangat untuk mencari ilmu, saya sejak awal selalu mendukung dia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” katanya.
Dia berharap, agar Tamam tidak mudah menyerah, apalagi saat ini yang bersangkutan sudah berkeluarga.
“Bulan April kemarin dia menikah, dan istrinya selalu mendukung dia untuk melanjutkan jenjang pendidikannya.
Jadi, saya sangat bangga, karena istrinya mendukung karier suaminya,” ujarnya.
• BIKIN Video Bersama Uya Kuya Sempat Jadi Trending YouTube, Segini Honor Diterima Barbie Kumalasari
Kisah Mahasiswi, Kuliah Nyambi NgeGrab
Tanggal 29 Juni 2019 tidak akan pernah dilupakan oleh Rizky Aulia Hasyim. Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII) ini resmi diwisuda.
Jalan berliku harus dihadapi oleh Rizky untuk bisa menyelesaikan studi hingga diwisuda. Rizky bekerja sambilan sebagai pengemudi taksi online GrabCar untuk membiayai kuliahnya.
Namun, perjuangan itu terbayar sudah dengan raihan prestasi, yakni lulus dengan menyandang predikat cum laude.
Rasa haru dan bangga dirasakan Rizky. "Saya sudah 1,5 tahun menjadi mitra pengemudi Grab," ujar Rizky dalam keterangan resmi Public Relations Grab Indonesia yang diterima Kompas.com Rabu (10/7/2019).
Keadaan ekonomi yang serba kekurangan membuat Rizky harus rela bekerja ekstra demi memenuhi kebutuhan keluarga.
• Mantan Dubes RI untuk Italia August Parengkuan Berpulang, Ucapan Duka Berdatangan
Ayahnya keluar dari pekerjaan karena terbentur masalah internal, sedangkan sang ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga.
Sambil kuliah, Rizky pun harus menyekolahkan kedua adiknya yang masih menimba ilmu di SMA dan SD.
Saat semester awal, Rizky langsung memutuskan untuk bekerja sambil kuliah. Ia bekerja sebagai guru les privat.
Merasa pendapatannya sebagai guru les tak mencukupi, Rizky pun memutar otak untuk mencari pendapatan.
Pekerjaan yang tidak mengganggu jadwal kuliah tetapi cukup untuk membantu perekonomian keluarga. "Saya ada tanggungan bayar cicilan mobil dan harus menafkahi keluarga," ucapnya.
• Tumpukan Sampah Bambu Sudah 9 Kali Nyangkut di Bendung Kali Cikeas, Ini yang Paling Parah
Di tengah pencariannya, sang paman yang juga menjadi mitra pengemudi GrabCar menawarkan Rizky untuk bergabung.
Ia pun akhirnya memberanikan diri memilih menjadi mitra pengemudi Grab sebab terbiasa bekerja sambilan.
"Bergabung dengan Grab saat semester VI. Saya berpikir, pekerjaan seperti ini waktunya bisa diatur, apalagi pendapatannya juga bisa kita taksir," ujarnya.
Semenjak bergabung sebagai mitra pengemudi Grab, pendapatan Rizky bertambah. Pendapatan maksimal yang diperoleh Rizky bisa mencapai Rp 300.000 per hari, dengan total sekitar Rp 8 juta setiap bulan.
Dengan penghasilan tersebut, Rizky dapat membayar cicilan, keperluan keluarga, hingga membayar keperluan kuliah.
Berselang setahun bergabung menjadi mitra pengemudi Grab, Rizky akhirnya memutuskan untuk keluar dari tempat ia mengajar les privat.
Rizki keluar karena memilih untuk mendirikan tempat mengajar les privat sendiri.
"Saya bikin tempat mengajar les privat kecil-kecilan agar tetap bisa punya pendapatan dari sini.
Saya juga ingin punya usaha, sudah lama ikut orang di tempat mengajar les privat, sekarang mau mengelola tempat les sendiri," ucapnya.
Kompas.com dengan judul "Kisah "Driver" Ojek Online Lulus S2 Cum Laude, Kuliah Pakai Jaket Ojol hingga Lanjut Doktor", Penulis : Kontributor Jember, Ahmad Winarno. Juga dengan dengan judul "Kisah Mahasiswi Nyambi Jadi Sopir Taksi Online untuk Biayai Kuliah, Akhirnya Lulus Cum Laude", Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma
