Kabar Tokoh
Punya Anak Down Syndrome, Keponakan Prabowo Subianto Titip Pesan untuk Dunia
Tidak ada yang perlu diubah oleh anak-anak down syndrome. Dunia yang harus merubah cara pandang tentang anak-anak down syndrome
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Anak-anak down syndrom tidak bisa disembuhkan, tetapi dunia harus disembuhkan dari pendeskreditan anak-anak down syndrom.
Hal itulah yang menjadi harapan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, politisi sekaligus ibu dari satu anak down syndrom.
Keponakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto itu memperingati bulan keperdulian down syndrom yang jatuh pada Oktober ini.
Ia mengunggah foto bersama dengan suami dan kedua anaknya.
• VIDEO: Cerita Para Pemain Film Down Swan Tentang Kehidupan Pasangan yang Punya Anak Down Syndrome
Satu dari anak Rahayu mengidap down syndrom.
“Syndroma Down bukanlah sebuah penyakit. Memiliki syndroma ini artinya orang tersebut DIBERKATI dengan 1 chromosoma ekstra,” tulis Rahayu di akun instagramnya Rabu (16/10/2019).
Rahayu menjelaskan syndroma memiliki arti yakni pengidap akan lebih rentan terhadap penyakit, kelainan organ atau mungkin tumbuh dengan keterbatasan intelektual.
Meski begitu, anak-anak down syndrome juga tetap wajib dikasihi.
Sebagai orang tua dari anak pengidap down syndrome, Rahayu membagikan pengalamannya merawat anak-anak berkebutuhan khusus itu.
“Tapi, bahasa satu-satunya yang mereka miliki adalah bahasa KASIH. Mereka mengajari kita makna kesabaran, kekuatan, kegigihan, cinta kasih tak bersyarat, dan hidup dari hari ke hari,” kata Rahayu.
Rahayu mengingatkan orang tua yang memiliki anak-anak pengidap down syndrome untuk tidak menuntut keadaan dari kondisi anaknya.
• Tangan Tak Berhenti Gerak, Wawan Game Kena Gangguan Jiwa, RS Cisarua Kebanjiran Kecanduan Hape
Menurutnya, satu-satunya yang perlu dilakukan ialah menerima dengan ikhlas keadaan anak tersebut.
Sebab anak-anak down syndrome tidak ada bedanya dengan anak-anak lain yang tumbuh dengan warna rambut dan kulit berbeda.
“Mereka tidak bisa disembuhkan dari kondisi ini karena mereka lahir dengannya sama seperti mereka lahir dengan warna rambutnya, matanya maupun kulitnya. Mereka ciptaan Tuhan yang sempurna apa adanya” kata Rahayu.
Oleh karenanya kata Rahayu tugas dan tanggung jawab orang tua ialah memperbesar hati dan mencintai anak-anak down syndrom apa adanya.
Sebab menurutnya, bukan anak-anak down syndrome yang harus diperbaiki tetapi dunia yang harus diperbaiki dalam melihat anak-anak down syndrome.
“Bukan mereka yang perlu diperbaiki, tapi dunialah yang harus memperbaiki diri untuk memastikan setiap ciptaan Tuhan dapat hidup sesuai kehendakNya dalam kedamaian,” kata Rahayu.

Diskriminasi down syndrome
Diskriminasi terhadap orang down syndrome di Indonesia masih terlihat umum.
Bukan hanya pengidap, diskriminasi juga kerap diterima keluarga.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya pemain film My Idiot Brother Adila Fitri tidak dapat membendung rasa amarah dan tangisnya saat ibunya dihina gila oleh seseorang yang ditemuinya di supermarket.
Curahan wanita yang meniti karir sebagai penyanyi itu juga ia tumpahkan di Insta Storynya Jumat (2/8/2019).
Seperti diketahui, film My Idiot Brother sendiri terinspirasi dari kisah Adila yang memang memiliki seorang kakak berkebutuhan khusus.
Lewat storynya sambil menangis Adila menceritakan kronologi kejadian tersebut.
“Gue abis ke Supermarket sama nyokap gue, sama kakak gue, taulah kakak gue agak sedikit gak normal,” kata Adila sambil menangis.
Saat itu kata Adila keaktifan kakaknya memang sedang naik. Sehingga ibunya sedikit memarahi anaknya.
“Terus ada ibu-ibu yang bilang nyokap gue itu stres dan kasih tau ke gue, anak mana yang,” kata Adila terputus menahan tangisnya.
• Tren Korban Kecanduan Gadget Terus Naik, Sudah 209 Anak Dirawat di RS Jiwa Cisarua
Melihat adiknya menangis, kakak Adila yang berkebutuhan khusus hampir mau menghampiri lagi ibu-ibu tersebut.
Namun Adila menahan kakaknya itu. “Kakak, udah kak,” kata Adila.
Ia juga menuliskan pesan untuk ibu-ibu yang ditemuinya di supermarket itu.
“Gue cuma doain ibu itu dikasih keselamatan. Gue sengaja gak mau publish fotonya. Tapi semoga diberi apa yang sama!” tulis Adila kesal.
Kata Adila hampir saja ia akan bertengkar dengan ibu-ibu tersebut sampai akhirnya ada petugas keamanan yang melerai mereka.
“Intinya dia ngatain nyokap gue gak waras gara-gara ngurus kakak gue! Anak mana yang gak marah ibunya dikatain gitu!” jelas Adila.
Adila berharap masyarakat Indonesia bisa lebih peka terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
“Punya kakak atau anak yang berkebutuhan khusus memang harus punya effort yang besar! Aku tau banyak orang tidak mengerti. Tapi tolong urus, urusan kalian, karena hanya keluarganya sendiri yang mengerti apa yang harus dilakukan,” jelas Adila. (*)