ITF Sunter Jadi Proyek Kolaboratif yang Berjalan Lintas Waktu
Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo menjalin Perjanjian Kerja Sama terkait pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility Sunter.
Penulis: Junianto Hamonangan |
PT JSL adalah perusahaan patungan antara BUMD PT Jakarta Propertindo dan perusahaan publik Finlandia Fortum.
PT JSL dipayungi Pergub No.33 tahun 2018 sebagai pelaksana proyek pengolahan sampah daalm kota ITF Sunter.
"Kami mengapresiasi dukungan PT PLN dan Kementerian ESDM dalam upaya pembangunan ITF Sunter," ujar Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto.
• Timnas Indonesia Dikalahkan Vietnam 1-3, Pelatih Simon McMenemy Ketakutan Diintimidasi Suporter
Pembangunan ITF Sunter menjadi penting karena TPST Bantargebang akan mencapai batas maksimal pada tahun 2021.
Dwi menjelaskan pembangunan ITF Sunter akan rampung pada tahun 2022.
Pekerjaan konstruksi
dimulai pada Juni 2019 berupa land clearing.
Setelah itu baru dilanjutkan pekerjaan awal konstruksi sipil, pile loading
test dan land development.
Pada fase ini, jelas Dwi, Jakpro mendapat fasilitas pembiayaan dari Bank DKI.
Hal itu membuat proses pekerjaan berjalan sesuai rencana.
• Pakai Rompi Oranye, Supendi: Insyaallah Saya Berada di KPK, akan Banyak Perubahan di Indramayu
Sementara itu, PT PLN menyambut baik sumber energi alternatif seperti sampah ini.
"Penetapan harga yang disepakati sudah mempertimbangkan banyak komponen, misalnya jumlah keluaran listrik rata-rata yang dihasilkan dan standarisasi listrik," ujar Plt Dirut PT PLN, Sripeni Inten.
Penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik membuat proses distribusi listrik ITF Sunter menjadi kewenangan PLN.
ITF Sunter dihitung mampu menghasilkan 35 MW listrik dari mengolah 2.200 ton sampah per hari.
General Manager PLN distribusi Jakarta Raya, Ikhsan Asaad, mengatakan, PLN nantinya akan menghubungkan listrik sampah dari PLTSa ITF Sunter dengan Gardu Induk Kemayoran melalui jalur transmisi 150 kV sepanjang 2,2 km.
• Tangan Tak Berhenti Gerak, Wawan Game Kena Gangguan Jiwa, RS Cisarua Kebanjiran Kecanduan Hape
"Kebutuhan listrik di Jakarta itu 5000 megawatt," kata Ikhsan. Makanya terkait hal ini, yang lebih penting adalah bagaimana pengolahan sampahnya