Target Penjualan Mobil Nasional Direvisi oleh Gaikindo, Emiten Ban Tetap Optimistis

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil nasional sebesar 10 persen menjadi 1 juta unit di 2019.

Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil nasional sebesar 10 persen menjadi 1 juta unit di 2019. 

Adapun dengan penundaan perusahaan ban PT Hankook Tire Indonesia menambah pabrik ketiganya di Cikarang, GJTL bakal mengurangi ekspansi kapasitas truk dan bus radial (TBR).

Sementara itu, sejumlah analis mencermati dua emiten ban yakni PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR).

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, mengatakan, koreksi target yang dilakukan Gaikindo belum tentu berpengaruh pada prospek emiten ban.

“Sebab itu kan cuma revisi, bukan berarti penjualan bisa langsung menurun dari GJTL dan GDYR,” kata William kepada Kontan.co.id.

Kendati demikian, jika revisi tersebut benar terjadi, nantinya bisa menjadi sentimen negatif bagi saham kedua emiten ini.

Di antara beberapa emiten produsen ban, William lebih mencermati saham GJTL yang menurutnya lebih menarik dari segi likuiditas dan pergerakan harganya.

Kalau melihat laporan keuangan terakhir GJTL di semester I 2019, penjualannya tumbuh 6,8 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 7,17 triliun di semester I 2018 menjadi Rp 7,66 triliun.

Adapun laba bersih periode berjalannya turut tumbuh dan bisa membalikkan rugi bersih yang dibukukan pada periode sebelumnya.

Pada semester I 2018 GJTL membukukan rugi bersih Rp 93,88 miliar kemudian di semester I-2019 ini menjadi Rp 163,75 miliar.

Pendapatan GJTL mayoritas masih didominasi penjualan ban yakni sebesar Rp 14,78 triliun kemudian penjualan kain ban sebanyak Rp 1,40 triliun.

Sisanya dari penjualan karet sintetik, benang nilon, dan produk lainnya.

Menghilangkan 7 Kebiasaan yang Bisa Hambat Kesuksesan dan Kebahagian

Analis MNC Sekuritas, Catherina Vincentia, mengatakan, tumbuhnya laba GJTL karena didorong keuntungan kurs.

“Maka seiring dengan penurunan target penjualan mobil dan tren penjualan mobil periode Januari sampai Agustus 2019 yang menurun sebesar 13,4 persen yoy, produsen ban mengalami penurunan kinerja,” katanya.

Catherina mengatakan, prospek saham emiten ban sedang turun, bisa dilihat dari harga saham GJTL yang menurun 3,85 persen secara year to date (ytd) diikuti emiten ban lainnya yaitu PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yang turun cukup signifikan sebesar 25,69 persen ytd.

Sementara itu, GDYR mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 3,9 persen ytd namun saham GDYR tidak likuid karena menurut Catherina akibat minimnya transaksi.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved