Persija Jakarta
Bukan Gelora Bung Karno, Ini Stadion yang Berpengaruh bagi Karir Bambang Pamungkas
Stadion Menteng memiliki andil dalam karir Bambang Pamungkas. Meski senang kini beralih fungsi menjadi taman, ia tetap sedih dengan kenyataan tersebut
Penulis: Desy Selviany |
Ia memiliki pendapat soal Stadion Menteng yang kini berubah menjadi Taman Menteng.
Meski sedih, ia mengaku senang dengan taman yang kini memiliki manfaat bagi orang banyak.
“Melihat bekas Stadion Menteng menjadi taman yang hijau, rapi, dan bermanfaat bagi banyak orang untuk berolah raga tentu membuat saya senang. Namun tidak dapat dimungkiri, terselip sedikit kesedihan di sana,” terang Bepe.
Kesedihan itu kata Bepe karena terlalu banyak cerita baginya di stadion yang pada awal pembangunannya tahun 1921 diberi nama Voetbalbond Indische Omstreken Sport (Viosveld).
Dikutip Wikipedia Stadion Menteng adalah stadion berkapasitas 10.000 penonton yang pernah ada di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.
Kini di lahan tersebut menjadi Taman Menteng.
Stadion Menteng awalnya adalah lapangan yang didirikan tahun 1921 dengan nama Voetbalbond Indische Omstreken Sport (Viosveld).
Stadion ini dirancang oleh arsitek Belanda, F.J. Kubatz dan P.A.J. Moojen.
Dalam perkembangannya stadion ini kemudian digunakan oleh Persija.
Stadion sepak bola Persija di Menteng merupakan salah satu kebanggaan warga Jakarta dan paling bersejarah, baik dalam sejarah Kota Jakarta maupun persepak bolaan di Jakarta dan Indonesia.
Banyak legenda pemain sepak bola Indonesia lahir di sini, seperti Djamiat Kaldar, Abdul Kadir, Iswadi Idris, Anjas Asmara, atau Ronny Pattinasarani.
Sejak tahun 1921, lahan seluas 3,4 hektare yang sekarang menjadi stadion Persija tersebut sudah digunakan sebagai tempat berolahraga orang-orang Belanda.
Selanjutnya, stadion tersebut digunakan untuk masyarakat umum, dan pada tahun 1961 hingga saat ini digunakan sebagai tempat bertanding dan berlatih bagi Tim Persija.
Pada 1975, Surat Keputusan Gubernur Jakarta Tahun 1975 menetapkan stadion ini sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang harus dilindungi.
Hingga akhirnya di tahun 2004 Gubernur DKI saat itu Sutiyoso mengubah fungsi Stadion Menteng menjadi Taman Menteng.