Sampah

Petugas Gabungan Bakal Dikerahkan Bersihkan Tumpukan Sampah Bambu di Bendung Koja

Petugas Gabungan Kota Bekasi Bakal Dikerahkan Bersihkan Tumpukan Sampah Bambu di Bendung Koja

Penulis: Muhammad Azzam |
Warta Kota/Muhammad Azzam
Imbas hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu membuat kondisi Bendung Koja Jatiasih di Kali Bekasi, Kota Bekasi, dipenuhi sampah bambu, Jumat (11/10/2019). 

Guna menanggulangi sampah bambu yang menumpuk di Kali Cikeas, Bendung Koja, Jatiasih Kota Bekasi,Pemerintah Kota Bekasi dan masyarakat akan berkerja sama melakukan aksi bersih-bersih Kali.

Diketahui, beberapa waktu lalu sampah bambu menumpuk dan menyumbat aliran Kali Cikeas-Kali Bekasi usai hujan deras di wilayah Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan aksi bersih-bersih Kali Cikeas dari material sampah bambu dan pengerukan sedimen dan akan dilakukan pada Selasa 15 Oktober 2019 mendatang.

"Rencana pada Selasa, 15 oktober 2019 akan dilakukan pembersihan sampah bambu di Bendung Koja melibatkan stakeholder termasuk pasukan katak kita diturunkan untuk membersihkan sampah," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Yayan Yuliana, Jumat, (11/10/2019).

Sebelumnya, kata Yayan sejak 8 Oktober 2019 juga telah dilakukan penyusuran titik sungai yang akan dibersihkan sekaligus pengerukan sedimen kali. Pengerukan sedimen menggunakan beckho dari Balai Besar Wilayah Sungau Ciliwung dan Cisadane (BWSCC), Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) dan unsur TNI Kodam Siliwangi.

"Sudah beberapa hari ini juga dilakukan pengerukan sedimen di pertemuan kali Cileungsi -Cikeas yang hilirnya itu Kali Bekasi," imbuh Yayan.

Ia juga berharap, aksi bersih-bersih banyak masyarakat yang terlibat karena merupakan masalah serius yang perlu segera ditangani. Terutama keberadaan tumpukan sampah bambu yang bisa menghambat aliran air kali dan menyebabkan banjir saat musim hujan.

"Ini langkah antisiapsi kita jelang musim bersihkan kali dari sampah," kata Yayan.

Yayan menambahkan aksi bersih-bersih ini dilakukan secara gabungan. Yakni dari DLH Kota Bekasi, DLH Kabupaten Bogor, DLH Provinsi Jawa Barat, BBWSCC, Perum Jasa Tirta II, hingga TNI.

"Pembersihan dan pengangkutan ini kita lakukan gabungan. Karena untuk ke titik tumpukan bambunya itu alat berat engga bisa masuk, jadi harus manual atau kita dorong ke lokasi yang bisa masuk alat berat untuk diangkut," paparnya.

Untuk diketahui, aksi bersih-bersih melibatkan 35 personel pasukan katak dan UPTD wilayah, 10 personil Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, 6 personil DLH Provinsi Jawa Barat, Unsur TNI, DLH Kabupaten Bogor menurunkan 3 truk sampah.

Kemudian empat personil Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dilengkapi satu alat pemotong, empat personil Perum Jasa Tirta II dilengkapi satu unit Chainsaw, satu unit tackle 5 ton dan tambang dadung.

Kemudian unsur TNI Kodam III Siliwangi, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), unsur kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Jati Asih. 

Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor beberapa waktu berdampak pada kondisi Bendung Koja Jatiasih di Kali Bekasi yang dipenuhi sampah bambu.

Sampah bambu itu muncul ketika volume air di Kali Cikeas meningkat seusai hujan turun sehingga membawa sampah bambu hingga ke hilir atau Kali Bekasi.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, mengatakan, tumpukan sampah bambu memenuhi permukaan kali sepanjang 120 meter.

Sampah bambu itu dari aliran Sungai Cikeas yang merupakan hulu Kali Bekasi.

"Tumpukan bambu ini diperkirakan mencapai 1.200 kubik. Sampai sekarang tumpukan bambu itu belum diangkut," kata Puarman ketika dihubungi, Jumat (11/10/2019).

"Harus segera diangkut kalau tidak bisa banjir nanti," ujarnya lagi.

Dia mengatakan, jika sampah bambu itu  tidak segera ditangani maka akan mengakibatkan banjir di lima perumahan.

Perumahan yang diperkiran bakal terendam banjir yakni villa Nusa Indah Tiga, Villa Mahkota Pesona, Perumahan Mandosi Permai, Perumahan Puri Nusapala, dan Perumahan Jatisari.

"Saya sudah laporkan soal tumpukan bambu ini ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor agar segera diangkut. Karena memang kan lokasi ini perbatasan," kata Purman.

Menurut dia, untuk mengangkut sampah bambu itu diperlukan alat berat. Namun, alat berat itu sulit masuk ke lokasi tumpukan sampah bambu.

Oleh karena itu, untuk mengangkut sampah bambu harus diangkut manual.

"Masalah ini tuh sudah sering terjadi, memang langganan tiap kali hujan pasti bambu-bambu itu kebawa dan tertahan di Bendung Koja ini," katanya.

Jika ada kenaikan air sungai Cikeas mencapai 200 cm dipastikan selalu membawa material sampah bambu.

"Biasanya pas hujan pasti kan air naik tuh, suka bawa material sampah. 90 persen jenis sampah bambu, 10 persen sampah rumah tangga," ujar Puarman.

Berdasarkan informasi pengangkutan akan dilakukan pada Selasa 15 Oktober 2019.

Sampah bambu akan diangkut oleh petugas dari  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, DLH Kabupaten Bogor, DLH Provinsi Jawa Barat, Perum Jasa Tirta II, maupun BBWSCC.

"Kami (KP2C) juga akan ikun terjun bantu bersihkan bambu itu," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved