Bagai Bumi dan Langit dengan Stasiun MRT, Terminal Lebak Bulus Kini Jadi Bedeng
MEGAH dan modernnya Stasiun Mass Rapid Transit alias Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, berbanding terbalik dengan nasib Terminal Bus Lebak Bulus.
lihat foto
Ruang tunggu yang berupa dua buah warung kayu berukuran 8 x 5 meter itu terlihat berlantaikan tanah, sedangkan tempat duduk hanya berupa bangku kayu panjang.
Teriknya matahari pada Jumat (11/10/2019) siang pun terasa semakin panas menyengat, lantaran tidak adanya kipas angin dan teduhan berupa seng.
Belum lagi, posisi warung terjepit tingginya seng proyek yang menutup semilir angin yang melintas.
• Jokowi Susun Ulang Nama-nama Menteri Kabinet Kerja Jilid ll Setelah Bertemu SBY
Menilik lebih jauh kondisi Terminal Lebak Bulus, terlihat hanya terdapat dua buah toilet portabel yang digunakan bagi belasan pegawai maupun pengunjung terminal.
Kantor pengelola Terminal Lebak Bulus hanya berupa sebuah kontainer yang disulap menjadi kantor, sedangkan musala hanya berupa bedeng beratapkan seng.
Kepala Terminal Lebak Bulus Suprihartono mengaku tidak dapat berbuat banyak terkait minimnya fasilitas yang dimiliki Terminal Lebak Bulus.
• Putri Penikam Wiranto Teriak Saat Densus 88 Gerebek Kontrakan Ayahnya: Jangan Siksa Bapak Saya!
Sebab, seluruh kebijakan, katanya, berada pada pimpinan, baik Gubernur DKI Jakarta maupun Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Walau begitu, dirinya mengaku tetap berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Seperti, menjamin kebersihan di seluruh kawasan terminal, pengawasan pengamen, preman, hingga calo tiket.
• Penikam Wiranto Diduga Terpapar Paham Radikal, Menteri Agama: Cara Kita Beragama Harus Dimoderasi
"Terminal ini cuma sementara, belum tahu bagaimana kelanjutannya, kan kebijakan ada di pimpinan."
"Sekarang ini kita memang masih numpang di lahan punya Dinas Bina Marga, tapi kita terus jaga dan rawat," ungkapnya.
Dirinya membuktikan hal itu dengan dibangunnya area parkir khusus roda dua serta jalur sepeda.
• Jokowi Pastikan Bakal Ada Orang Papua Lagi di Kabinetnya
Sehingga, pengguna angkutan umum yang mengendarai sepeda ataupun sepeda motor, katanya, dapat menitipkan kendaraannya sebelum beralih menggunakan angkutan umum.
"Kita tetap berikan pelayanan sesuai dengan apa yang kita punya, karena yang terpenting adalah pelayanan ke masyarakat," tuturnya. (*)
