Aksi Terorisme
Sakit Paru-Paru, Terduga Teroris Cilincing Masih Dirawat Di RS Polri
Kapusdokkes Polri Brigjen Musyafak mengatakan, MA yang diamankan pada Senin (23/9/2019) itu baru diserahkan kembali ke Densus 88 setelah sembuh.
Penulis: Rangga Baskoro |
Terduga teroris berinisial MA (21) yang diamankan Densus 88 di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, masih dirawat di RS Polri Kramat Jati karena menderita penyakit paru-paru.
Kapusdokkes Polri Brigjen Musyafak mengatakan, MA yang diamankan pada Senin (23/9/2019) itu baru diserahkan kembali ke Densus 88 setelah sembuh.
"Karena ada sakit pada parunya kita rawat dan tangani. Daripada menular ke yang lain, nanti kalau sudah sembuh ya kita kembalikan lagi," kata Musyafak di RS Polri Kramat Jati, Kamis (3/10/2019).
• Terduga Teroris Indramayu Kenal Perempuan Lewat Facebook Lalu Diajak Mengebom Kantor Polisi
• DENSUS 88 Ciduk Terduga Teroris di Indramayu, Warga Mengenalnya Sebagai Anak Punk
• Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Dikenal Baik, Hanya Saja Asal-usul Istrinya Tidak Jelas
Musyafak enggan menjelaskan terkait tingkat keparahan sakit paru-paru yang dialami MA hingga harus di rawat di RS Polri dengan pengamanan yag ketat.
Musyafak hanya menuturkan MA jadi satu-satunya pasien di RS Polri Kramat berstatus terduga teroris dan butuh dirawat.
"Kalau dirawat jangan berkonotasi parah ya. Karena ada indikasi dirawat misalnya perlu penanganan dan perawatan," ujarnya.
• Ini Peran Abu Zee Ghuroba, Pimpinan Kelompok Teroris yang Dibekuk di Bekasi dan Cilincing
• Alami Trauma Pascapenangkapan Camat Cilincing Beri Pendampingan Keluarga Terduga Teroris
• Intai Terduga Teroris di Cilincing, Anggota Densus Menyamar Jadi Pekerja Kafe
MA disebut bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS dan berencana melakukan aksi teror.
Bom bertipe Threeasseton Three Threeperoksida (TATP) rakitan MA yang diamankan Densus 88 rencananya digunakan menyerang kantor polisi.
Namun pemuda yang sudah menulis surat wasiat kepada keluarganya itu lebih dulu diamankan Densus 88 bersama sejumlah terduga lain.