Ini 6 Fakta Anggota DPR RI yang Nangis Saat Perebutan Kursi MPR, Sosoknya Penuh Kontroversi
Seorang anggota DPR RI asal Papua Barat menangis mengkritik elit politik yang sibuk perebutkan kursi Ketua MPR.
Penulis: Desy Selviany |
SEORANG anggota DPR RI asal Papua Barat Jimmy Demianus Ijie viral ketika menangis di tengah sidang pemilihan Ketua MPR.
Sidang yang berlarut-larut membuat Jimmy kesal dengan elit politik yang hanya mengedepankan kursi jabatan.
Saat diizinkan bicara, Jimmy mengkritik sidang yang bertele-tele. Menurutnya masih banyak tugas DPR RI yang harus diselesaikan ketimbang perebutan kursi jabatan.
• VIDEO: Gelar Rapat Kabinet Terakhir, Jokowi Sampaikan Terima Kasih ke Para Menteri
"Saya melihat kita ini sedang memperlihatkan sandiwara yang tidak lucu. Hanya berebut soal kursi kekuasaan di Lembaga," ujar Jimmy Demianus Ijie, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (3/10/2019).
Ia menangis ketika menyebut satu contoh yang belum dapat diselesaikan DPR RI hingga saat ini. Yakni permasalahan konflik di Papua.
“Ada persoalan kemanusiaan yang terjadi di Papua,” kata Jimmy terhenti sebentar menangis.
“Kita hanya merebut kekuasaan semata, sementara orang Papua membutuhkan kehadiran lembaga negara untuk selesaikan masalah mereka, kasihan pengungsi-pengungsi itu tidak ada perhatian dari kita,” kata Jimmy.
Jimmy juga menuding elit politik yang menjadi penyebab utama konflik di Papua yang tidak kunjung dapat diselesaikan.
• Sekjen Kemensos Dorong UPT Aktifkan Peran Kehumasan di Daerah
“Kami orang Papua tidak pernah memusuhkan saudara-saudara kami, ulah kalian semua di Jakarta menyebabkan semua,” tegas Jimmy disambut tepuk tangan anggota dewan yang lain.
Kata Jimmy, kerakusan elit politik di Jakarta yang menjadikan penduduk Papua sebagai kambing hitam dari konflik selama ini.
“Kerakusan kalian luar biasa, kalian adu domba rakyat, oleh karenanya kita percepat saja pimpinan MPR ini agar kita tahu MPR mau apa agar bisa selesaikan permasalahan ini,” kata Jimmy tegas.
• Terpuruk, Begini Kondisi Penjualan Mobil Kategori LCGC selama Bulan Agustus 2019
Wartakotalive.com mencoba menelusuri rekam jejak politik Jimmy. Berikut 5 fakta jejak politik Jimmy, anggota DPR yang menangis saat sidang pemilihan Ketua MPR.
1 Petahana DPR RI
Jimmy ternyata merupakan petahana anggota DPR RI sejak Pileg 2014 lalu. Dikutip dari WikiDPR ia mewakili Dapil Papua Barat dari PDIP.
Pada masa kerja 2014-2019, Jimmy bertugas di Komisi 2 yang membidangi kepemiluan, otonomi daerah dan reforma agraria.
Pada Januari 2018, terjadi mutasi internal partai dan Jimmy berpindah tugas ke Komisi 1 yang membidangi intelijen, luar negeri dan pertahanan.
2 Riwayat Organisasi
Selama dua periode, Jimmy menggunakan PDI Perjuangan sebagai perahu politiknya. Di partai itu ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Papua Barat 2010-2015.
Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Provinsi HKTI (Himpunan Keluarga Tani Indonesia) Papua Barat 2007-sekarang.
• VIDEO: Respon Tuntutan Mahasiswa di Bandung, Ridwan Kamil Temui Pimpinan DPR Baru
Jimmy juga tercatat pernah terlibat di Irian Jaya Crisis Center (IJCC) (2003). Ia juga pernah menjadi Sekjen Komnas Reaktivisasi Provinsi Irian Jaya Barat (2002).
3 Riwayat Pendidikan
Sejak SD hingga SMA, Jimmy menempuh pendidikan di Papua. Yakni SD YPK Pison Fategomi, Kabupaten Maybrat Papua Barat (1980), SMP Negeri I Nabarua Papua (1985) dan SMA YPPK St. Agustinus Sorong Papua Barat (1988).
Hingga akhirnya saat menempuh pendidikan tinggi, Jimmy merantau ke Sulawesi Selatan, ia memilih Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (1988-1993).
Meski lulus menjadi dokter, Jimmy kembali menempuh S1 di Fakultas Hukum Universitas Jakarta (2009).
4 Visi dan Misi
Pemuda Papua Barat pertama yang menjadi anggota DPR RI itu memiliki visi dan misi duduk di kursi Senayan.
Visinya ialah menyelesaikan konflik Papua secara dialog dan memerdekakan Papua dari kemiskinan.
“Permasalah di Papua itu-itu saja. Kegagalan pembangunan di Papua bukan hanya kesalahan pemerintah daerah namun juga kesalahan pemerintah pusat," tulis Jimmy.
• Pernah Dituding Terlibat Kasus Prostitusi Online, Anggun Maharani Muncul di Majalah Pria Dewasa Asia
Jimmy mengakui sebagai anak Papua, ia ingin Papua merdeka. Tetapi merdeka dari kemiskinan dan keterbelakangan.
“Jangan ada pikiran dalam dialog nanti rakyat Papua meminta merdeka sebab tak semua rakyat Papua ingin merdeka,”
"Kalau dibilang Kami ingin merdeka memang iya, namun kami ingin merdeka dari kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan, menentang keras apa yang diperjuangkan Gubernur Papua tentang Gubernur Jenderal.”
5 Sikap Politik
Jimmy selama ini memperjuangkan agar PT Freeport Indonesia ditutup. Sebab ia menilai perusahaan tersebut tidak berkontribusi kepada Indonesia dan Papua.
Ia juga mendukung adanya dialog yang dibangun untuk menyelesaikan konflik Papua.
Menolak UU Pilkada dengan pasal inti bahwa Kepala Daerah dipilih oleh DPRD, karena bersikap mendukung pilkada langsung oleh rakyat.
• Meski Ditolak, Mata Uang Digital Libra Dapat Dukungan dari Visa dan Mastercard
Jimmy juga pernah Menolak revisi UU MD3 di tahun 2014 dan menolak ambil bagian sebagai anggota DPR yang menyetujui paket pimpinan DPR 2014-2019 yang saat itu terpilih Setya Novanto.
Dikutip dari Jariungu.com Jimmy juga meminta penundaan Rancangan Undang-undang (RUU) KUHP. Ia juga mendorong adanya RUU wawasan nusantara sebagai payung hukum mempererat kehidupan berbangsa.
6. Kontroversi
Jimmy juga menyimpan sejumlah kontroversi saat menjadi politisi. Dikutip dari Tribunnews.com ia pernah dilaporkan seorang perempuan bernama Yunike Howay.
Yunike melaporkan Jimmy ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR atas tuduhan selingkuh. Ia melaporkan Jimmy pada Senin (7/8/2017) lalu.
Saat itu Jimmy dilaporkan membawa perempuan lain yang bukan istrinya saat dilantik menjadi anggota DPR pada 18 Juli lalu.
• Pernah Dituding Terlibat Kasus Prostitusi Online, Anggun Maharani Muncul di Majalah Pria Dewasa Asia
Selain itu Jimmy juga pernah divonis bersalah atas kasus korupsi APBD Papua Barat oleh Pengadilan Negeri (PN) Jayapura.
Ia terlibat kasus dugaan tindak pidana korupsi dana pinjaman Rp 22 miliar dari anggota DPRD Papua Barat di 2009-2014 yang kemudian dijadikan perkara pidana karena kerjasama mantan gubernur.
Ia pun mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA). MA memutuskan Jimmy tidak bersalah. Ia hanya kenakan hukuman perdata dengan ganti rugi.
Saat kasus korupsi itu terjadi, Jimmy masih menjabat sebagai wakil ketua II DPRD Papua Barat. Dia mengaku tak tahu menahu soal dana pinjaman Rp 22 miliar tersebut.
Jimmy Demianus Ijie juga sempat divonis 7 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jayapura, Papua, karena kasus perzinaan.