Hari Batik Nasional, Batik Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit

Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini mengingatkan kita terhadap salah satu kekayaan Indonesia yang diakui dunia.

Warta Kota/Zaki Ari Setiawan
Batik Tirta Suci 

Beberapa wilayah dunia yang disinyalir menjadi “akar” dari kain ini adalah Timur Jauh, Timur Tengah, Asia Tengah, dan India.

Kain tersebut kemudian terdistribusi ke berbagai wilayah dunia lewat perdagangan.

Sebelum masuk Nusantara, kain bermotif masuk dari Timur Tengah, melewati Asia Tengah kemudian masuk Kepulauan Malay.

Kain bermotif sempat mengakar di China pada masa Dinasti Sui (581-618 Masehi).

Kain bermotif dari sutra sempat ditemukan di Nara, Jepang, sekitar 710-794 Masehi.

Kain tersebut bergambar pohon, hewan, pemain flute, aktivitas berburu, dan pegunungan.

Pada 1677, terdapat bukti perdagangan kain sutra bermotif dari China ke Jawa, Sumatera, Persia, dan Hindustan.

Pada masa Dinasti Tang, ubungan yang intens antara kerajaan-kerajaan di Jawa dengan China turut memperkenalkan motif batik yang ada pada keramik.

Kenapa UKM Lebih Suka Menggunakan Media Sosial Dibandingkan E-Commerce? Berikut Penjelasannya

Pada waktu yang sama, di Nigeria Selatan dan Senegal, Suku Yoruba membuat motif kain dengan pasta singkong dan nasi yang juga mencerminkan proses pembuatan batik.

Semenjak masuk Nusantara terutama Jawa, kain bermotif ini mencapai puncak kejayaannya.

Pada 1835, orang Belanda membawa para perajin batik ke negara asal mereka, dan mempekerjakan para pengrajin tersebut di pabrik.

Hal itu berlanjut sampai awal 1900-an, saat batik sempat diproduksi secara massal di Jerman.

Pada awal 1940-an, kain batik dibuat secara massal di Swiss.

Saat yang bersamaan, teknik cetak (printing) dikembangkan di Jawa.

Perusahaan Pembiayaan Ikut Menyalurkan KPR

Sejak Masa Majapahit

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved