Artis
Begini Alasan Ariyo Wahab Tidak Akan Meninggalkan Panggung Musik Meski Laris Berakting Film
Bermusik tetap utama bagi Ariyo Wahab. Sementara berakting di layar lebar adalah bentuk kerinduan dan mengekspresikan diri diluar musik.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Musik adalah lahan pertama yang dijelajahi Ariyo Wahab (44) sebelum bermain peran dalam layar lebar.
Jika musik adalah pekerjaan utama, berakting di film merupakan pekerjaan sampingan Ariyo Wahab.
Meski sampingan, beradu akting didepan kamera tetap harus diseriusi.

Namun tidak semua peran dan cerita dalam film baru yang ditawarkan sutradara dan produser akan diterima Ariyo Wahab.
Bermusik tetap utama bagi Ariyo Wahab. Sementara berakting di layar lebar adalah bentuk kerinduan dan mengekspresikan diri diluar musik.
Setelah I am Hope (2016), Merah Putih Memanggil (2017) dan Mata Dewa (2018), Ariyo Wahab kembali ke layar bioskop.
• Mimpi Jadi Sutradara Film, Tompi Tak Pernah Berniat Menjadi Penyanyi
• Film Horor Sedang Laris, Kisah Kajeng Kliwon yang Dikenal Masyarakat Bali Diangkat ke Layar Lebar
Di tahun ini, ada beberapa film Ariyo Wahab yang telah dan akan ditayangkan di bioskop.
Mulai Down Swan yang bergenre drama keluarga yang diputar medio 23 Mei 2019, kemudian 6,9 Detik yang ditayangkan pada 26 September lalu.
Hadir pula film Love For Sale 2 yang bergenre drama komedi romantis yang juga melibatkan Ariyo Wahab.

Film Love For Sale 2 yang akan diputar di bioskop pada 31 Oktober 2019.
Di film garapan sutradara Andibachtiar Yusuf tersebut, Ariyo Wahab yang menggawangi sejumlah band, terutama The Dance Company, memainkan peran Anandoyo Tauhid.
"Panggilannya Ndoy. Dia bekerja sebagai ASN (aparatur sipil negara)," kata Ariyo Wahab berbincang bersama Warta Kota.
• Setelah Bangkit! di 2016, Acha Septriasa dan Deva Mahenra Akting Bersama Lagi di Film 99 Nama Cinta
• Seperti Kisah Novel, Syuting Film Senior Dilakukan Jerome Kurnia dan Rebecca Klopper hingga Spanyol
Anandoyo Tauhid yang biasa dipanggil Ndoy itu dikisahkan anak pertama dari 3 bersaudara Rosmaida (dimainkan aktris kawakan Ratna Riantiarno).
Dua adik Ndoy, yakni Indra Tauhid dan Yunus Tauhid masing-masing dimainkan Adipati Dolken dan Bastian Steel.
"Mengapa saya ambil peran ini? Karena Ndoy ini penurut sama ibunya," ucap Ariyo Wahab.

Cuma satu keinginan ibunya yang tidak dituruti Ndoy, lanjut Ariyo Wahab, "Yaitu menikahi janda." Ariyo Wahab kemudian tertawa.
Sebagai orangtua, Rosmaida diceritakan Andibachtiar Yusuf berharap Ndoy memberikan contoh baik kepada adik-adiknya. Namun ketika menikah, Ndoy 'melawan' harapan ibunya itu.
"Selama syuting juga penuh kebahagiaan. Membangun chemistry antarpemain sangat mudah. Shotnya juga senang, bahkan shot panjang sekalipun, rasanya enjoy," ucap Ariyo Wahab.
• Belajar Kebaikan dari Hal Sederhana di Film 99 Nama Cinta yang Dibintangi Acha Septriasa
• Sahabat Jadi Cinta, Tantangan Akting Della Dartyan dan Adipati Dolken di Film Love For Sale 2
Satu keinginan Andibachtiar Yusuf yang menginginkan Ariyo Wahab memelihara jenggot selama menjadi Ndoy bahkan dikabulkan.
Meskipun Ariyo Wahab sebenarnya tidak senang senang berjenggot.
"Nggak mungkin dong anak band jenggotan. Makanya, gue memutuskan syuting klip duluan, kemudian menumbuhkan jenggot saat syuting film," kata Ariyo Wahab.

Ndoy yang tampak bahagia di film Love For Sale 2 itu, sebut Ariyo Wahab, karakter aslinya sebenarnya terkungkung dengan aturan Rosmaida.
"Ndoy ini ingin hidup seperti adik-adiknya. Makanya suka ada sirik kalau Ndoy ketemu adik-adiknya," ujar Ariyo Wahab.
Tetap Berkarya di Industri Musik
Sambil berakting film, Ariyo Wahab tetap berkarya di panggung musik Indonesia. Karya-karya musiknya bahkan sering menginspirasi musisi lain semenjak di awal karir hingga sekarang.
Ariyo Wahab tinggal mengatur jadwal manggung dan kegiatan lain saja supaya tidak bersamaan dengan syuting film.
"Saya tetap mengutamakan musik. Pekerjaan utamanya tetap bernyanyi. Duitnya juga banyakan dari nyanyi daripada main film. Akting karena passion," kata Ariyo Wahab tertawa.

Ariyo Wahab yang mulai bermain film di Biarkan Bintang Menari (2003) ini tetap akan mengutamakan The Dance Company.
"Mengapa The Dance Company yang harus diutamakan? Karena saat ini jadwalnya yang lebih banyak dibandingkan band yang lain," kata Ariyo Wahab kembali ngakak.
Seperti Ariyo Wahab, para personel The Dance Company lainnya juga mempunyai kesibukan yang sama.
"Kami ini musisi yang saling mengerti. Sudah bukan waktunya bagi kami mempersoalkan jadwal. Jadwal manggung bisa diatur," ujar Ariyo Wahab.