74 Tahun Kereta Api Indonesia, Ada Kereta Istimewa: Berikut Fasilitas dan Harganya

Bersamaan dengan hari ulang tahun itu, PT KAI merilis Kereta Api Istimewa, di di jalur kereta api di depan Pusdiklat Ir H Djuanda, Bandung.

KOMPAS.com / AMIR SODIKIN
Ruang rapat di Kereta Istimewa. 

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, jadwal Kereta Istimewa memang dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan karena tidak dirangkaikan dengan perjalanan KA reguler.

Kereta yang dikelola oleh anak usaha KAI, yaitu PT KA Pariwisata ini, dapat dipesan untuk jarak menengah seperti Jakarta-Cirebon, Jakarta-Bandung, dan Jakarta-Semarang.

“Kereta Istimewa cocok digunakan untuk bisnis, reuni, event, bahkan rekreasi keluarga dan lain sebagainya,” ujar Edi.

KAI juga meresmikan berbagai inovasi baru KAI seperti layanan Rail Express untuk kemudahan pengiriman barang menggunakan kereta api, aplikasi pemantauan genset kereta untuk peningkatan keandalan sarana, aplikasi presensi online untuk peningkatan kinerja SDM KAI, aplikasi Teman Reska Chatbot dari PT Reska Multi Usaha, dan berbagai inovasi lainnya.

“Dengan pelayanan perkeretaapian yang semakin prima pula, kami yakini akan berimbas baik ke sektor pariwisata, ekonomi, dan lainnya,” kata Edi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul HUT ke-74, PT KAI Resmi Luncurkan Kereta Istimewa

Perjalanan selama 74 Tahun

Berdasarkan catatan, 74 tahun yang lalu tepatnya 28 September 1945, Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) berdiri.

Berdirinya DAKRI sendiri tak bisa terlepas dari sejarah panjang masuknya kereta api ke Indonesia

Melansir dari situs resmi Kebudayaan Kemdikbud, sejarah kereta api bermula dari pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Semarang – Tanggung.

Pembangunan tersebut dilakukan di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864.

Adapun ketika itu, rel yang dibangun adalah sepanjang 25 kilometer dengan lebar 1.435 milimeter dengan dua pemberhentian yakni Brumbung dan Alastua.

Selendang Mayang yang Semakin Susah Ditemukan

Saat itu, pembangunan jalur dipegang oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), dan kantor pertamanya adalah di Semarang.

Jalur kereta pertama yang dibangun, selanjutnya beroperasi tiga tahun kemudian tepatnya 10 Agustus 1867.

Melansir dari website resi Kereta Api Indonesia (KAI), pada 8 April 1875, terjadi pembangunan jalur kereta api negara, melalui Staatssporwegen (SS).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved