Berita Video

VIDEO: Didi Kempot hingga Para Jenderal Musik Melayu Meriahkan Panggung Synchronize Festival 2019

Kolaborasi Menjalankan Misi Green Movement di Synchronize Festival 2019

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Ahmad Sabran
Warta Kota/Feryanto Hadi
Para pendukung Synchronize Festival 2019 di SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019). 

Dalam waktu kurang dari dua pekan, Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, akan kembali dihadiri oleh puluh ribuan festival-goers Indonesia.

Mereka akan merayakan musik Tanah Air lewat perhelatan Synchronize Festival 2019 yang tepatnya diselenggarakan pada 4, 5, dan 6 Oktober mendatang.

Tercatat ada 131 musisi Indonesia yang  telah diumumkan, lintas generasi, genre, dan daerah kelahiran yang siap untuk meramaikan.

Memasuki edisi keempat Synchronize Festival, pihak penyelenggara yaitu demajors dan Dyandra Promosindo tetap konsisten menghadirkan deretan penampilan spesial yang pantang untuk dilewatkan.

Tahun ini daftar penampil Synchronize Festival juga memiliki daya kejut yang tak diantisipasi sebelumnya. Salah satunya datang dari nama sang veteran campursari, Didi Kempot.

Musisi yang menjabat sebagai The Godfather of Broken heart ini siap memandu keluh kesah kehidupan percintaan ribuan penonton Synchronize Festival 2019.

Tidak hanya sang pelantun “Cidro” sebagai musisi berstatus legenda yang akan tampil di festival ini, konduktor kawakan, Erwin Gutawa, akan tampil dalam tema spesial yaitu membawakan karya-karya mendiang Chrisye dengan tetap menghadirkan vokal aslinya. Gitaris jazz Tanah Air, Jopie Item, pun akan tampil bersama kolektif gitaris andal Six Strings.

Ada pula kehadiran sang vokalis bosanova veteran, Rien Djamain, yang akan berkolaborasi dengan penulis lagu
teruji, Mondo Gascaro.

Dalam sektor bernostalgia, Synchronize Festival 2019 menembus di segala sisi.

Clubeighties, band pop besar kelahiran ‘The School of Rock’ Institut Kesenian Jakarta, akan tampil bersama dua mantan personelnya yaitu Deddy Mahendra Desta dan Vincent Ryan Rompies. Sedangkan pasukan death metal nomor satu Indonesia, Deadsquad, akan merayakan album Horror Vision bersama drummer Andyan Gorust dan pemain bas Bonny Sidharta.

Di sisi lain, terdapat band-band yang merayakan usia eksistensi dari karya yang pernah mereka ciptakan. Unit new wave kebanggaan Ibu Kota, The Upstairs, akan tampil secara khusus membawakan album Energi. Solois folk asal Bandung, Adhitia Sofyan, akan merayakan satu dekade album Quiet Down.

Begitu pula band post-rock asal Bekasi, The Trees and The Wild, yang akan mengenang usia 10 tahun karya perdananya yang lebih bernuansa folk bertajuk Rasuk.

Di Synchronize Festival 2019 juga akan datang melalui tren kebangkitan emo yang membuncah dalam setahun terakhir.

Band-band berjaya di era 2000-an kembali dihidupkan dari alamnya, mulai dari Jakarta Flames, Too Late To Notice, The Side Project, Speak Up, Seems Like Yesterday, Killed By Butterfly, Killing Me Inside Reunion, Alone At Last, hingga pemandu pesta emo asal Jakarta bernama Dieunderdogg – Emo Revival.

Salah satu kehebatan Synchronize Festival memang menjadi titik temu tren musik Indonesia yang tengah dan pernah berlangsung.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved