Unjuk Rasa Mahasiswa

UPDATE 5 Ambulans Pemprov DKI Ketahuan Angkut Batu dan Bensin saat Rusuh

Polda Metro Jaya mengamankan lima mobil ambulans berlogo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI karena mengangkut batu dan bensin saat terjadi aksi kerusuh

Instagram
Salah satu ambulans milik Pemperov DKI yang ditahan polisi karena ketahuan mengangkut batu dan bensin saat kerusuhan di sekitar Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2019) dini hari. Di bodi ambulans tertera tulisan Puskesmas Kec. Pademangan. 

menjelaskan poin-poin yang menjadi kontroversi.

"Enggak bisa pemerintah lelah. Masyakat membutuhkan transparansi, dan itu bukan

hal yang sulit dilakukan pada era teknologi saat ini," tambahnya.

KPAI Menduga Pelajar Janjian di Medsos Sebelum Aksi di Depan Gedung DPR

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan,

Retno Listyarti menjelaskan pihaknya menduga anak-anak yang masih duduk di

bangku Sekolah Menengah Umum (SMU) berjanjian di media sosial sebelum

melakukan aksi di depan gedung DPR RI, Rabu (25/9/2019).

"Menurut info, anak-anak sekolah ini melakukan aksi dengan janjian melalui media

sosial. Saat ini terdeteksi berasal dari Bekasi, Depok dan Jakarta Utara. Sebagian besar

diduga siswa SMK (STM)," kata Retno melalui keterangan tertulisnya.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pejabat Kemdikbud RI, melalui

Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud agar bisa segera ditindaklanjuti ke

Dirjen Dikdasmen demi melindungi anak-anak.

"Kemudian, KPAI sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta,

yaitu Bapak Ratiyono.

KPAI meminta agar Kepala Disdik Jakarta membuat surat edaran melalui aplikasi WA

kepada seluruh Kepala Sudin Pendidikan di seluruh DKI Jakarta agar para kepala

sekolah segera melakukan komunikasi berantai melalui wali-wali kelas ke para

orangtua seluruh siswa untuk mendeteksi keberadaan anak-anaknya," tuturnya.

Media Instagram dan WhatsApp

Sebanyak 23 pelajar SMA dari dua sekolah yang hendak berangkat menuju ke DPR RI diamankan jajaran Polsek Kramat Jati pada Rabu (25/9/2019) siang tadi.

Kapolsek Kramat Jati Kompol Nurdin Arrahman mengatakan 23 pelajar tersebut mengaku nekat berangkat ke DPR RI karena dapat ajakan dari media sosial Instagram.

"Mereka murid dari sekolah Respati dan Adi Luhur, pengakuanya mau berangkat ke DPR untuk demo karena dapat ajakan dari Instagram," kata Nurdin di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/9/2019).

Setelah diamankan ke Mapolsek Kramat Jati, Nurdin segera menghubungi guru kedua sekolah guna melakukan pembinaan.

Namun dia mengaku belum dapat memastikan akun Instagram mana yang memprovokasi puluhan pelajar hingga nekat menuju DPR.

"Saya belum tahu pasti siapa pemilik Instagramnya, yang jelas pengakuan mereka diajak dari Instagram. Sebagian sudah kita panggil orangtuanya untuk menjemput," ujarnya.

Perihal ratusan pelajar lainnya yang nekat memberhentikan angkot dan truk di Jalan Raya Bogor wilayah Kecamatan Kramat Jati.

Nurdin tak menampik adanya hal tersebut, banyaknya jumlah pelajar yang hendak menuju DPR membuat jajarannya disebar ke sejumlah titik.

"Jam 11 tadi kita amankan 23 pelajar, tapi ternyata masih banyak lagi yang mau jalan. Saya sebar anggota ke sejumlah lokasi, kita masih belum tahu apa mereka diprovokasi atau bagaimana," tuturnya.

Pelajar di Jakarta Timur

Sementara itu, seorang pelajar bernama Yuda, menyatakan hal serupa. Ia mengaku mendapatkan seruan turun ke jalan melakukan aksi di depan Gedung DPR RI setelah membacanya dari Instagram.

"Tahu dari IG, jadi ikutan mau demo ke DPR," ucap Yuda saat diamankan di Mapolsek Jatinegara.

Meski begitu, ia tak mengetahui secara pasti terkait hal yang diperjuangkannya ketika memutuskan berpartisipasi dalam aksi tersebut.

"Pokoknya RUU aja," ujar Yuda. 

Polsek Jatinegara juga mengamankan sebanyak 17 pelajar yang diduga hendak melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI.

Mereka diamankan setelah kendaraannya melintasi di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur.

Pantauan Warta Kota, mereka mengenakan seragam pramuka dan putih abu-abu. Saat dibawa ke Mapolsek Jatinegara, kepolisian memberikan kertas dan pulpen kepada mereka untuk menuliskan data dirinya.

"Tulis nama, alamat, nama sekolah, nama orang tua, nama wali kelas dan nomor ponselnya sekalian," kata Kapolsek Jatinegara, Kompol Darmo di lokasi, Rabu (25/9/2019).

Beberapa dari mereka mengaku merasa tergerak untuk melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPR setelah membaca seruan dari sosial media Instagram dan percakapan di grup WhatsApp.

"Iya mau ke DPR, mau ikut demo soalnya dapat ajakan dari IG," kata Yuda (17) seorang siswa dari SMA Uswatun Hasana, Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Yuda mengaku telah lulus dari bangku kelas XII dan baru saja mengambil ijazahnya. Ia pun bersama 4 orang temannya yang lain langsung menuju Gedung DPR RI berjalan dari sekolahnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved