Artis Korea
TS Entertainment Diduga Kuat Tidak Bayar Gaji Karyawan, Kasusnya Dilimpahkan ke Kejaksaan
Pada tanggal 26 September 2019, TS Entertainment dilaporkan oleh dua mantan karyawannya karena terlambat membayar gaji.
Rasio pembayaran ini diterapkan pada laba bersih Sleepy, yang berarti bahwa biaya promosi industri hiburannya dikurangi dari total keuntungannya sebelum pembayaran dilakukan.
Di bidang musik, film, drama, dan acara rasio pembayaran sebesar 1: 9 tetapi untuk iklan rasionanya 5;5 (keduanya sama-sama mendapat 50 persen).
Kontrak tersebut juga menyatakan bahwa setelah album ketiga, laba artis di bidang musik akan naik menjadi 20 persen (rasio pembayaran 2: 8).
Dispatch melaporkan kalau Sleepy terjerat hutang untuk menutupi biaya hidupnya.
Ia meminjam 1,1 juta WON setiap bulan selama tiga tahun.
Dalam satu peristiwa, mantan manajarnya mencuri uang muka yang diberikan TS Entertainment untuk menutupi biaya acara Sleepy.
TS Entertainment menyalahkan manajernya dan tidak bersedia pembayarannya ke Sleepy.
Tidak sampai 6 tahun kontraknya, Sleepy akhirnya menerima bonus pertamanya.
• BTS Bakal Vakum 5 Tahun untuk Wajib Militer, Versi Animasi BTS World Sedang Digarap
• Seungri Batal Jalani Pemeriksaan Kedua Terkait Kasus
• IU Gelar Konser di Asia, Jakarta Tujuan Akhir
Dispatch juga melaporkan kalau Sleepy dan TS Entertainment memperpanjang kontrak pada tanggal 1 Februari 2016.
Uang muka kontrak untuk Sleepy dijanjikan sebesar 120 juta won. TS Entertainment baru membayar 5 juta won dan berjanji setiap bulan akan memberikannya 2 juta won.
Rasio penerimaan antara Sleepy dan perusahaan juga dirubah.
Sleepy mendapat 45 persen dan perusahaan 55 persen.
Menurut lampiran dalam perjanjian, Sleepy juga mendapatkan 60 persen dari keuntungan yang dia hasilkan dari penampilannya di televisi dan radio.
Dia juga akan menerima 40 persen dari keuntungan bersih dari penampilan untuk iklan.
Namun, Sleepy terus mengalami masalah dalam kebutuhan sehari-harinya termasuk biaya air, gas, dan listrik untuk rumahnya.