Unjuk Rasa Mahasiswa
Sentilan Rizal Ramli Penanganan Brutal Unjuk Rasa Membandingkannya dengan Unras Mahasiswa Hong Kong
Mantan Menteri Koordinator (Menko) Ekuin, Rizal Ramli sangat menyesalkan sejumlah aksi kekerasan yang terjadi.
SEJUMLAH kalangan bereaksi terhadap penanganan brutal unjuk rasa mahasiswa yang memicu sejumlah tindakan kekerasan yang berakibat sejumlah korban berjatuhan.
Mantan Menteri Koordinator (Menko) Ekuin, Rizal Ramli sangat menyesalkan sejumlah aksi kekerasan yang terjadi.
Rizal Ramli mengungkapkan latar belakang dipisahkannya TNI dengan Polri alasannya adalah untuk mewujudkan demokrasi.
Penanganan terhadap aksi demomonstrasi dilakukan dengan cara-cara yang baik dan pendekatan kemanusiaan.
Karena itu, Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur kemudian memisahkan TNI dan ABRI, yang awalnya diduga menjadi sumber masalah akibat terjadinya dwifungsi ABRI.
Rizal Ramli menunjuk demonstrasi di Hong Kong yang secara maraton terjadi selama 5 bulan berlangsung tanpa pendekatan kekerasan.
Karena itu, Rizal Ramli menyentil tindakan represif yang dialami masyarakat sipil dengan pendekatan kekerasan.
Berikut sejumlah kicauan yang diungkapkan Rizal Ramli di akun Twitter miliknya @RamliRizal.
Mas Tito @tepokjidat, Polisi sudah offset — pukuli adik2 mahasiswa dengan brutal, off limit.
Apa budget Polri yang besar itu tidak digunakan untuk meningkatkan profesionalisme dan disiplin Polisi.
Mas Tito cerdas, satu-satunya Kapolri bergelar Doktor.
Tolong tunjukkan Polri lebih baik.
Protes di Hongkong sdh 5 bulan, keras, tapi tidak ada korban.
Polisi Hongkong profesional.
Di Indonesia, banyak korban, polisi tidak profesional, brutal, pukul mahasiswa kaya gebug maling.