Unjuk Rasa Mahasiswa

Pengurus Pusat PMI Ungkap Kronologis Temuan Batu dan Molotov Serta Kembang Api dalam Ambulans

Ketua Bidang Relawan Pengurus Pusat PMI, Muhammad Muas ungkap, hal itu merupakan sebuah kesalahpahaman.

Warta Kota/Dwi Rizki
Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita bersama Ketua Bidang Relawan Pengurus Pusat PMI, Muhammad Muas dalam jumpa pers di Kantor Pusat PMI, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Mampang, Jakarta Selatan pada kamis (26/9/2019). 

Temuan batu, molotov dan kembang api dalam ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) ketika bentrokan antara mahasiswa dengan aparat Kepolisian terjadi di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa (24/9/2019) malam.

Diungkapkan Ketua Bidang Relawan Pengurus Pusat PMI, Muhammad Muas, hal itu merupakan sebuah kesalahpahaman.

Jessica Iskandar Mengaku 3 Tahun Kontaknya Masih Diblok oleh Nagita Slavina Meski Sudah Minta Maaf

Hal tersebut disampaikannya usai pihak PMI bersama jajaran Polda Metro Jaya melakukan mediasi di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (26/9/2019) siang.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya ditunjukkan sejumlah barang bukti, antara lain sebuah kardus air mineral berisi kembang api, batu dan beberapa buah bom molotov.

"Saya menyaksikan betul kardus dibuka, dicek, pertama ada kembang api, kedua ada botol coca cola yang isinya bensin (bom molotov), terus yang ketiga ada batu di dalam kardus itu tadi," ungkapnya kepada wartawan di Kantor Pengurus Pusat PMI, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (26/9/2019).

Kardus tersebut katanya disita dari salah satu mobil ambulans PMI yang bertugas saat kejadian. Ketika itu, relawan PMI katanya tengah mengevakuasi seorang mahasiswa yang terluka, namun tanpa disadari rekan korban menitipkan sebuah kardus di dalam ambulans.

Petugas yang melakukan tindakan pertolongan diungkapkannya tidak mengetahui dan memperdulikan kardus maupun isinya. Sebab, rekan korban diketahui turut berada di dalam ambulans ketika tindakan medis dilakukan.

"Nah kardus itu berada di ambulans pada saat memberikan pertolongan. Kejadian itu terjadi tepat pada saat memberikan pertolongan, diselipi, itulah kejadian yang paling mencekam, nah itu lah yang banyak luka dan diangkat ke dalam mobil, ada enam, tapi satu yang diselipi. Kita nggak tahu, cuma dititipi kardus, tapi yang luka ada di sebelahnya," ungkapnya.

RS Pelni Sempat Merawat Sejumlah 11 Korban Demonstrasi Pelajar yang Pecah di Slipi

Sayangnya, kardus tersebut ditemukan aparat Kepolisian yang melakukan penyisiran di seputar kawasan bentrokan. Kejadian tersebut pun berujung pada penganiayaan terhadap relawan PMI yang bertugas.

Namun, dirinya tidak memperkarakan aksi penganiayaan yang memicu trauma pada seluruh relawan. Pihaknya hanya menegaskan pernyataan pihak Kepolisian yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono dalam mediasi di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (26/9/2019) siang.

"Tapi yang paling penting adalah tadi diakui oleh Polda bahwa kardus itu bukan milik Palang Merah Indonesia, itu seperti pak Argo yang sampaikan, 'cuma sekarang ini kita masih memeriksa', kata pak argo, orang yang memang membawa kardus ini," ungkap Muas.

"Nah kami minta nanti, dari pemeriksaan ini PMI sebagai saksi, 'Siap pak Muan?', siap saya bilang. Jadi nggak ada masalah karena kasus ini bukan kita kok," katanya.

Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita bersama Ketua Bidang Relawan Pengurus Pusat PMI, Muhammad Muas dalam jumpa pers di Kantor Pusat PMI, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Mampang, Jakarta Selatan pada kamis (26/9/2019).

34 Petugas Medis dari PMI dan Dinkes DKI Sempat Ditangkap.Polisi Saat Demo Pelajar yang Rusuh

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved