Berita Video
VIDEO: Korban Demo Mahasiswa UAI Faisal Amir Mulai Stabil Seusai Operasi di RS Pelni
Kini kondisi Faisal Amir (21) mahasiswa Univeristas Al-Azhar sudah dalam keadaan stabil setelah dilakukan operasi pendarahan dibagian otak dan stabili
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ahmad Sabran
“Santai Pak! Masih banyak warga lewat, salah kami apa sampai ditembaki?,” teriak para pendemo.
Kemudian tak lama para Mahasiswa kembali maju ke depan gerbang.
Polisi pun memberikan peringatan kepada para pendemo untuk membubarkan diri.
“Saya minta teman-teman segera membubarkan diri, kalau tidak kami tembak gas air mata lagi,” kata polisi melalui pengeras suara di dalam gerbang.
Para Mahasiswa pun tak mengindahkan ujaran polisi dan terus bergerak maju.
Tak lama kemudian, polisi pun menembakkan gas air mata lagi dengan area yang lebih luas.
TribunnewsBogor.com yang ada di tengah para Mahasiswa pun berusaha berlindung di balik beton.
Terdengar suara tembakan berulang kali dan seketika jalanan jadi berasap.
Udara pun terasa sesak dan mata terasa sangat perih.
Para Mahasiswa pun berlarian menjauhi gerbang.
Pos Sekuriti Gedung DPR-MPR Hancur
Tampak sejumlah mahasiswa yang berunjuk rasa menghancurkan pos sekuriti dan gerbang belakang Gedung DPR MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).
Hancurnya dua fasilitas itu lantaran terkena batu yang dilempar bertubi-tubi oleh mahasiswa atau demonstran.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, pagar yang biasa dilewati kendaraan mobil itu, roboh.
Sementara, keadaan pos sekuriti terlihat ada serpihan kaca yang hancur, dindingnya runtuh, dan atapnya agak reyot.
Aparat kepolisian telah mengimbau agar para demonstran segera pulang.
Namun, demonstran mengacuhkannya.
"Adik-adik, ayo segera pulang ke rumah. Kalau tidak, akan kami tembakkan gas air mata ke arah kalian," terdengar suara dari mobil pengurai masa (raisa), milik aparat.
"Polisi bertugas mengayomi, polisi melayani rakyat. Bukan menembaki rakyat," balas demonstran.
Hingga berita ini diturunkan, demonstran masih beradu pendapat dengan aparat, kekeh untuk bubar.
Mahasiswa dan aparat bentrok di Flyover Senayan
Bentrok pengunjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa dengan aparat penegak hukum masih terjadi.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com sekira pukul 18.36 WIB, lautan mahasiswa masih berada di sekitar Kawasan DPR RI, tepatnya Jembatan Senayan.
Pasalnya, polisi telah memblokade jalan di sekitar jembatan Senayan dari arah Jalan Gatot Subroto.
Mahasiswa pun tak terima dengan blokade aparat.
Bebatuan sesekali dilempar oleh mahasiswa ke arah blokade polisi itu.
Sementara aparat sesekali menembakkan gas air mata.
Kepulan asap membumbung di sekitar Jalan Gerbang Pemuda menuju jembatan Senayan.
Selain itu sejumlah mahasiswa yang cedera saat bentrok dipapah menjauh dari lokasi bentrok.
Massa mahasiswa lempari batu dan bom molotov
Massa perusuh yang sebelumnya dipukul mundur kini mencoba kembali mendekat ke arah Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).
Pantauan TribunJakarta.com di bawah jembatan layang Senayan pukul 18.23, Polisi sempat mencoba untuk maju membubarkan massa.
Namun, massa perusuh melempari dengan batu dan bom molotov.
Akibatnya petugas Kepolisian terpaksa mundur.
Tepat di bawah jembatan layang itu, terlihat kobaran api cukup besar.
Belum diketahui benda apa yang dibakar massa perusuh.
Sementara itu, kericuhan juga terjadi di jembatan layang tersebut.
Petugas Kepolisian yang membentuk barikade dikepung dari dua sisi.
Massa perusuh pun memukuli petugas Kepolisian dengan berbagai benda.
Mulai dari bambu hingga tiang besi marka jalan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Seorang Mahasiswa Pendemo Kritis di RS Pelni, Terjadi Pendarahan di Kepala" dan "Dipukul Mundur Gerbang Belakang DPR RI dan Disemprot Gas Air Mata, Mahasiswa Teriak: Salah Kami Apa?"