Unjuk Rasa Mahasiswa
UPDATE Tangani Demo Mahasiswa Secara Keras hingga Jatuh Korban, Kapolda Metro akan Beri Penjelasan
Sedikitnya sebanyak 83 mahasiswa menjadi korban bentrokan dengan aparat kepolisian saat unjuk rasa atau aksi demonstrasi elemen mahasiswa
Penulis: Budi Sam Law Malau |
terutama di depan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Jalan Gatot Subroto.
Terkait penanganan aksi unjuk rasa oleh kepolisian ini, dimana beberapa mahasiswa
menjadi korban hingga mesti dirawat di rumah sakit, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot
Eddy Pramono mengaku akan menjelaskan seputar hal itu, Rabu (25/9/2019) pagi.
"Kapolda Metro Jaya akan menggelar konfrensi pers terkait penanganan unjuk rasa
mahasiswa di depan Gedung DPR.

Penjelasan dilakukan di Gedung Promoter Mapolda
Metro Jaya, Rabu pagi" kata Kabid Humas Pold Metro Jaya Kombes Argo Yuwono,
Selasa (24/9/2019) malam.
Karenanya kata dia, diharapkan seluruh jurnalis dan para pewarta dapat hadir untuk
mendengar penjelasan Kapolda Metro Jaya terkait seputar aksi demo mahasiswa ke
Gedung DPR/MPR.(bum)
Makin Malam Kericuhan Semakin Beringas
Sementara itu kericuhan imbas dari demonstrasi di gedung DPR RI, Jakarta Pusat masih berlanjut hingga malam hari.
Namun makin malam justru makin beringas hingga adanya pelemparan bom molotov
ke Polsubsektor Palmerah.
Aksi yang dilakukan ini tak lagi mèlibatkan mahasiswa namun ada beberapa massa
lain yang terlibat dalam bentrokan ini, bahkan bentrokan sudah mengunakan bom molotov.
Beberapa massa yang didominasi anak-anak tanggung ini nampak melakukan pelemparan batu ke arah Polsubsektor Palmerah,
bahkan kurang lebih 6 bom molotov sempat di lempar ke arah pos polisi itu.
Akibatnya kebakaran pun terjadi pada Polsubsektor Palmerah, meski begitu beberapa
kali water cannon sempat memadamkan api dari dalam komplek DPR.
Namun massa justru kembali melempari dengan bom molotov.
Arus lalu lintas sekitar Stasiun Palmerah pun sempat lumpuh, bahkan sebuah kereta
pun sempat tak beroperasi, sebab masih terjadi bentrokan antara massa dan polisi di
fly over Slipi.
Salah seorang warga, Udin (40) mengatakan terlibatkan massa dari warga ini
disebabkan adanya pelemparan gas air mata ke arah rumah warga, sehingga warga
geram dan sempat membalas lemparan batu ke arah petugas.
Sehingga kericuhan semakin meluas, dan telah bercampur antara mahasiswa dan juga massa lain.
Meski begitu ada beberapa mahasiswa yang sudah kembali dengan mengunakan bus-
bus yang mereka naiki tadi.
"Sekarang udah kebanyakan ama warga, jadi ya mereka kena gas air mata gak terima
jadi ikutan. Jadi bukan mahasiswa lagi," kata Udin, Rabu (25/9/2019).
Selain itu kondisi sekitar Gedung DPR RI sendiri sudah kondusif, hanya menyisakan
sampah dan serpihan batu di sekitar lokasi. Namun masih ada beberapa kendaraan
roda dua yang tergeletak di pinggir jalan yang diduga milik para Mahasiswa.
Meski kendaraan yang dari arah Semanggi sudah dapat di lalui, namun ketika di Fly
over Slipi kendaraan tidak bisa masuk, karena masih adanya kericuhan antar polisi
dan massa. (JOS)