Kebakaran Hutan

UPDATE Karhutla, Berkat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), BNPB: Titik Panas di Indonesia Berkurang

Menurut Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang.

Editor: PanjiBaskhara
Manggala Agni via Tribunpekanbaru
Pemadaman Karhutla 

Menurut Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, sebut titik panas di Indonesia berkurang.

Diketahui, penyebab titik panas berkurang di Indonesia, berkat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), yang menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Alhasil, dampak titik panas atau hotspot berkurang di Indonesia, lambat naun asap Karhutla mulai berkurang dan langit mulai tampak biru carah.

"Beberapa hari terakhir hujan berhasil mengguyur di wilayah-wilayah Sumatera dan Kalimantan," kata Agus Wibowo melalui pesan singkat, Rabu (25/9/2019).

Rencana Tidak Berjalan, Seto Nurdiyantoro Bertanggung Jawab Atas Kekalahan PS Sleman

Cerita Prilly Latuconsina Kerasukan Makhluk Halus Demi Danur 3

VIDEO: Demo Ricuh, Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir Pendarahan Otak, Keluarga Bilang Begini

Menurut pantauan BNPB, data hujan dalam 24 jam terakhir terjadi di beberapa wilayah.

Diantaranya Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Sehingga, dengan turunnya hujan membantu mengurangi titik panas atau hotspot di wilayah Indonesia pada hari ini.

"Data BNPB mencatat jumlah hotspot turun, pada Senin lalu (23/9/2019) hotspot berjumlah 3.150 titik. Selang satu hari kemudian, hotspot turun pada angka 1.982 titik dan hari ini jadi 1.744 titik.

Menurut Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019)
Menurut Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019) (Humas BNPB)

Pesan dari Malaysia

Di samping itu, dampak kepekatan asap mulai berkurang dan langit mulai terang dan biru kembali.

Demikian juga di negara tetangga, Malaysia, asap telah berkurang.

Berikut adalah komunikasi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dengan salah satu sahabat di Malaysia pagi ini (25/9).

Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019)
Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019) (Humas BNPB)

[Pesan Doni Monardo]

Pak Datuk yg baik,

Sekedar informasi bahwa hujan buatan telah berhasil dilakukan melalui TMC, kerjasama TNI, BPPT dn BMKG yg di koordinir oleh BNPB.

Sejak jumat sore sp pagi ini sdh hujan di 6 Prop yg rawan kebakaran. Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kateng dn Kalsel.

Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019)
Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019) (Humas BNPB)

Bgmn dg udara Kuala Lumpur dsktnya saat ini ?

Smg udara sudah bagus, anak2 sudah bisa sekolah, penduduk Malaysia tdk pakai masker lagi.

Terima kasih juga atas dukungan Pak Datuk.

Salam Hormat, Doni Monardo.

Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019).
Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019). (Humas BNPB)

[Pesan balasan dari Malaysia]

Khabar dari Malaysia

Alhamdulillah! Hari ini KL dah cerah! Anak2 sudah sekolah kembali! Thanks Kepada Kakanda Doni & Team yg telah Bertungkuslumus setiap hari! Semoga mendapat balasan yg setimpal dari Allah SWT. Amiiiiiiin

Catatan bertungkuslumus berarti kerja keras, luar biasa, siang dan malam.

Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019).
Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019). (Humas BNPB)

Penanganan Karhutla Diintensifkan

Sejak kedatangan Presiden Jokowi ke Riau pada 16 September 2019 lalu, program penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih diintensifkan.

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) lebih diintensifkan dengan menambah 4 pesawat.

Yaitu 2 di Riau untuk operasi di wilayah Sumatera dan 2 lainnya di Kalimantan.

Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019).
Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019). (Humas BNPB)

Polri dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga mengintensifkan penegakan hukum.

“Jumlah tersangka 323 orang, 14 korporasi sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, yang dikutip pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (16/9/2019) lalu.

“Penyegelan telah dilakukan pada 52 perusahaan di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kaltim, dan Kalteng seluas 8.931 ha," ujar Rasio Ridho Sani, dikutip juga dari tayangan ILC tersebut.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan juga buat rumah singgah.

Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019).
Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo sebut titik panas di Indonesia berkurang, Rabu (25/9/2019). (Humas BNPB)

Agar, masyarakat terdampak asap dapat singgah untuk periksa kesehatan, beristirahat untuk menghirup udara segar atau oksigen murni, berobat atau dapatkan masker secara gratis.

Rumah singgah disiapkan di rumah sakit, puskesmas dan kantor-kantor pemerintah.

Rumah singgah dilengkapi dengan dokter dan perawat, obat-obatan, air purifier, AC, dan masker.

Diharapkan dalam beberapa hari ke depan langit bisa cerah dan biru kembali.

Diberitakan sebelumnya, Melansir Tribunnews, 

Hujan dilaporkan turun di daerah yang dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla) .

Hujan pun turun di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, juga Riau, Sumatera.

Hujan turun pada Jumat (20/9/2019) sore waktu Kalimantan, dan membasahi Kota Palangkaraya dan sekitarnya.

Turunnya hujan buatan bisa dilihat di media sosial. Antara lain yang ditayangkan akun Camera_penjuru. 

Alhamdulillah Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Kalimantan mulai menghasilkan hujan.

Jum'at 20September2019 Pesawat Cassa 212-200 terbang dari Palangkaraya untuk menyemai awan dengan garam NaCl sebanyak 800 kg di atas wilayah Pulang Pisau KalimantanTengah.

Sekitar jam 15.00 hujan deras selama kurang lebih 30 menit di wilayah Pulang Pisau, KalimantanTengah dan Martapura, Kalimantan Selatan.

BMKG menyampaikan bahwa mulai hari ini sampai beberapa hari ke depan mulai ada awan potensial hujan di wilayah Kalimantan.

Operasi TMC akan terus dilanjutkan dan diintensifkan untuk menghasilkan hujan agar karhutla dapat padam dan langit segera bersih kembali by. @hekahertanto

Kabar turun hujan juga disampaikan netizen di media sosial, antara lain oleh akun ini.

Informasi dari Kepala BBPT

Kepala BBTMC BPPT Tri Handoko Seto dalam video testimoninya yang ia sampaikan di tengah guyuran hujan deras di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Ia mengatakan pihaknya memang telah melakukan optimalisasi operasi TMC berupa penyemaian garam atau Natrium Klorida (NaCl) yang menargetkan sejumlah wilayah di Kalimantan, mulai dari Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga Kalimantan Selatan (Kalsel).

Operasi TMC tersebut akhirnya memberikan hasil positif karena pada Jumat sore waktu Kalimantan, hujan turun cukup deras pada kedua provinsi itu.

"Setelah melakukan penyemaian di beberapa lokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, maka beberapa daerah seperti daerah-daerah di Kalimantan Tengah dan Selatan dilaporkan hujan," ujar Seto, dalam video testimoninya.

Ia mengatakan tengah berada di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang sedang diguyur hujan.

Seto menyampaikan informasi itu dalam kondisi basah kuyup.

"Ini saya ada di Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya) sekarang sedang hujan," jelas Seto.

Tribunnews kemudian langsung menghubungi Seto melalui aplikasi pesan singkat, untuk melakukan konfirmasi mengenai video tersebut.

Ia menyebutkan sejumlah wilayah yang telah diguyur hujan pasca dilakukannya operasi TMC, mulai dari provinsi Riau, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat.

"Di Riau hujan turun di Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai, lalu di Kalimantan Tengah itu di Kabupaten Pulang Pisang, Kota Palangkaraya dan sekitarnya.

Sedangkan Kalimantan Barat turun di Kecamatan Betung Kabupaten Bengkayang," kata Seto dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Jumat (20/9/2019) sore.

Sebelumnya, Tribunnews juga telah menghubungi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza untuk mengetahui informasi terkini mengenai penanganan karhutla tersebut.

Melalui sambungan telepon, ia mengatakan bahwa di provinsi Riau BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), telah mengoptimalkan operasi TMC.

Hingga akhirnya di provinsi itu turun hujan pada beberapa hari yang lalu.

"Alhamdulillah (di Riau) sudah hujan ya, jadi hasil operasi hujan buatan selama ini intensitasnya udah meningkat tanggal 17, 18 dan tanggal 19 (September)," kata Hammam, eksklusif kepada Tribunnews, Jumat (20/9/2019) malam.

Hujan Turun di Riau

Di provinsi Riau, operasi TMC pun berhasil menghasilkan hujan yang turun pada dua wilayah.

"Itu sudah menghasilkan hujan di Riau, di daerah Dumai sama Rokan Hilir," jelas Hammam.

Sementara itu, operasi TMC yang dilakukan di provinsi lainnya yakni Kalimantan Tengah (Kalteng) baru saja menghasilkan hujan.

Hammam menjelaskan bahwa hujan tersebut turun pada Jumat sore, seperti yang ia sampaikan usai melihat video serta testimoni yang disampaikan Kepala BNPB Doni Monardo yang tengah berada di Palangkaraya.

"Sedangkan di Kalimantan Tengah di Palangkaraya (kemarin) sore itu ada video testimoni dari Kepala BNPB sendiri yang hadir di sana, itu sudah hujan," jelas Hammam.

Mantan Deputi bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT itu pun bersyukur bahwa upaya penyemaian garam atau Natrium Klorida (NaCl) yang dilakukan melalui proses operasi TMC mulai menunjukkan hasil positif.

"Jadi hasil daripada penyemaian awan dengan menggunakan NaCl yaitu garam itu sudah menunjukkan beberapa hasil ya alhamdulillah," pungkas Hammam.

Pada kesempatan lainnya, Kepala BNPB Doni Monardo memang sempat mengatakan bahwa di Kalimantan Tengah sedang turun hujan.

Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui sebuah video, saat dirinya berada dalam sebuah mobil bersama Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, melintasi jalan di kota Palangkaraya yang diguyur hujan cukup deras.

"Bersama dengan Bapak Gubernur Kalimantan Tengah, jam 16.32 (Wita) Kota Palangkaraya telah turun hujan, alhamdulillah," kata Doni.

Doni berharap agar operasi TMC ini juga menghasilkan hujan pada seluruh wilayah yang terdampak karhutla.

"Mudah-mudahan hujan semakin banyak, melebar ke seluruh daerah, alhamdulillah," jelas Doni.

Hingga saat ini, BPPT bekerjasama dengan BNPB dan BMKG terus mengoptimalkan operasi TMC yang tidak hanya mencakup Provinsi Riau saja, namun juga beberapa wilayah terdampak karhutla lainnya di tanah air, seperti sejumlah provinsi di Kalimantan.

Salat Bersama Kepala BNPB

Sementara itu Kepala BNPB Doni Monardo menyempatkan diri untuk melakukan salat bersama warga sekaligus menyampaikan pesan sebagai pendekatan humanis kepada masyarakat dengan memberikan tausiyah di Masjid Al-Amin Banturung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (20/9/2019) lalu.

Doni menyampaikan pesan kepada jamaah untuk bersama-sama menjaga hubungan dengan Tuhan, manusia dan alam.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo saat meninjau lokasi terdampak gempa di Pandeglang Banten, Sabtu (3/9/2019) pagi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo saat meninjau lokasi terdampak gempa di Pandeglang Banten, Sabtu (3/9/2019) pagi. (Dok.BNPB)

"Kita harus menjaga Hablum Minallah, Hablum Minannas dan Hablum Minal Alam," kata Doni.

Pesan tersebut sangat berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Kalimantan Tengah. Dampak asap dari karhutla sangat merugikan untuk kesehatan masyarakat setempat, khususnya infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Berdasarkan data Pusat Penanggulangan Krisis (PPK), Kementerian Kesehatan, rekapitulasi data penyakit ISPA 2019 di beberapa provinsi sebagai berikut,

Provinsi Riau pada periode Februari - September tercatat sejumlah 268.591 jiwa, sedangkan di Provinsi Jambi pada periode Juli - Agustus sejumlah 63.554. Pada Provinsi Sumatera Selatan, jumlah terpapar ISPA periode Maret - September tercatat 291.807.

Di Kalimantan Barat, periode Februari - September, data tercatat sejumlah 163.662, kemudian Kalimantan Tengah pada periode Mei - September sejumlah 36.419 dan Kalimantan Selatan pada periode Juni - Agustus sejumlah 60.993.

Doni juga menyempatkan melakukan pantauan udara di atas langit Kalimantan, kesimpulannya bahwa 99 kebakaran hutan sengaja dibakar manusia.

Bahkan Doni kemudian membagikan foto-foto yang terkirim melalui pesan digital yang menandakan Bukti bahwa lahan yang terbakar atau dibakar akan menjadi kebun. (CC)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved