Unjuk Rasa Mahasiswa
Bedanya Mahasiswa Milenial dan Orde Baru Ikut Demo, Spanduk yang Dibawa Isinya Curhatan Cinta
Aksi Gejayan Memanggil viral di twitter. Aksi itu mencuri perhatian karena dipenuhi dengan spanduk-spanduk bertuliskan kritik yang unik.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Ternyata aksi Senin lalu tidak hanya diikuti oleh mahasiswa yang aktif di organisasi kampus.
Banyak juga diantara mereka mengaku terpaksa ikut aksi tersebut.
Di spanduk demonstrasi, mereka justru mencurahkan isi hati mereka yang terpaksa turun ke jalan.
“RKUHP dan RUU KPK is so fucked up, even introverts like me join the protest (RKUHP dan RUU KPK itu sialan, buat introvet seperti saya ikut protes).”

“Asline mager pol, tapi piye maneh? DPRe pekok,” (Aslinya males gerak banget, tapi gimana lagi, DPRnya pekok).
“Introvert hobi rebahan, terpaksa turun ke jalan, Geyajan Memanggil”

“Jane penak turu, tapi pemerintahe bobrok (Sebenarnya enakan tidur, tapi pemerintahannya bobrok)”
Tolak Pelemahan KPK
Selain RKUHP para demonstran juga menolak pelemahan KPK. Lewat spanduk mereka menyuarakan penolakan pelemahan KPK dengan cara milenial.
“Cukup cintaku yang kandas, KPK jangan,”
“Aku kira yang lemah cuma hatiku, ternyata KPK juga”
Kecam Kabut Asap
Para demonstran juga membawa isu kabut asap dalam aksi Gejayan Memanggil. Di aksi itu mereka menyuarakan kecaman terhadap kabut asap yang menimpa Riau, Jambi dan Palangkaraya.
Uniknya, kritik ini disampaikan secara milenial. “Asap ini menutupi ketampananku,”

“Gara-gara polusi, jodoh gak kelihatan,”
