Kilas Balik

KISAH Perwira Tinggi TNI AU Omar Dhani Nasibnya Tragis, Kariernya Moncer tapi Dipenjara Dianggap PKI

Nasib tragis dialami oleh seorang perwira tinggi TNI AU Marsekal Madya Udara TNI Omar Dhani.

Kolase Dutch National Archives dan tni-au.mil.id
Perwira Tinggi TNI AU Omar Dhani 

Rumah yang ditinggali oleh Panglima Angkatan Darat  kala itu, Letnan Jenderal Ahmad Yani menjadi saksi bisu peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Indonesia.

UPDATE Penetapan DPO Veronica Koman Berlebihan, Ini Kata Usman Hamid

Jenderal Ahamd Yani
Jenderal Ahamd Yani (IST Tribun Batam)

Putra Ahmad Yani, Irawan Sura Eddy kala itu berusia 7 tahun terbangun dan mendapati ia sendirian kemudian bergegas mencari ibundanya.

Tetapi sang ibunda tak ada, karena sedang berada du rumah lainnya di Jalan Taman Surapati.

Maka ia membangunkan Mbok Mirah, pembantu dirumah Ahmad Yani kala itu untuk menemaninya duduk di ruang keluarga belakang.

Mbak Tutut Beber Putranya Lamar Gadis Makassar, Sosok Calon Menantu Keluarga Cendana Terungkap

Eddy ingin menunggu sang ibu pulang kerumah agar bisa melanjutkan tidur malamnya.

Detik selanjutnya, terdengar suara gaduh dari tempat penjagaan rumah dinas Panglima Angkatan Darat tersebut.

Heningnya malam itu terpecah oleh kegaduhan tersebut oleh kedatangan sepasukan tentara tak dikenal dengan cepat masuk ke halaman rumah.

TERUNGKAP Krisdayanti Borong Furniture Diskon Rp150 Juta, Ini Pesannya: Harus Sabar Tunggu Diskon

Dalam buku "Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966", menuliskan bagaimana tentara yang berseragam Cakrabirawa dengan senjata lengkap tersebut datang ke rumah sang Jenderal.

Tentara yang dipimpin Pembantu Letnan Satu Mukidjan dan Sersan Raswad segera masuk ke dalam rumah melalui belakang.

Pintu belakang rumah sengaja tak dikunci sebab Nyoya Yayu Rullah Ahmad Yani belum pulang kerumah.

Banyak Orang Berharap Sri Asih Lebih Baik dari Gundala Picu Semangat Pevita Pearce

Sepasukan tentara tersebut segera bergerak mengepung rumah dari segala penjuru.

Bertemulah anggota tentara tersebut dengan Eddy dan Mbok Milah yang kala itu sedang duduk di ruang belakang dan tak jauh dari pintu belakang rumah.

Mereka pun bertanya keberadaan ayah dari bocah berusia tujuh tahun tersebut.

Perankan Tokoh Jagoan Sri Asih, Pevita Pearce Latihan Gerakan Laga dari Tim Iko Uwais

"Bapak masih tidur", jawab Mbok Milah, dikutip dari buku "Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966".

Dengan mengatasnamakan perintah presiden Soekarno untuk segera menjemput Ahmad Yani, mereka meminta agar sang jenderal segera dibangunkan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved