Penggusuran

Pemilik Rumah yang Dikepung Sejumlah Menara Apartemen Mewah Menolak Dibebaskan dengan Uang Miliaran

Ya, dibikin rese kampung ini lama-lama akhirnya pada kabur, rumah warga pada dijual-jual dengan harga semau dia, capek, kali, ketenangannya diusik.

Kompas.com
Menurut Lies, dia pernah ditawar Rp 3 miliar, dengan tambahan satu unit apartemen. 

SEORANG pemilik rumah yang dikepung menara apartemen mewah Thamrin Residence menolak upaya penggusuran.

Bahkan, dengan kompensasi Rp 3 miliar dan satu unit apartemen mewah, pemilik rumah tetap tidak sudi meninggalkan rumah itu.

Hanya dia satu-satunya orang yang bertahan di kawasan tersebut.

Semua penghuni lainnya di kawasan pemukiman itu sudah digusur dengan segala cara termasuk dengan cara teror dan kekerasan seperti dialami pemilik rumah ini.

Terungkap Ustadz Abdul Somad Sangat Murka pada Pembakar Hutan Minta Mereka Harus Digantung di Monas

Namun, pemilik rumah ini tetap tidak mau dipaksa untuk meninggalkan tempat tinggalnya itu dengan harga berapa pun.

Sebagaimana diungkap Kompas.com, pembangunan gedung-gedung tinggi nan mewah di Jakarta sering menyisakan pilu tersendiri bagi warga setempat.

Tempat yang dulunya adalah pemukiman warga seketika berubah menjadi gedung-gedung tinggi.

Seperti yang terjadi pada Gedung Apartemen Thamrin Executive Residence, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat.

Dulu, lahan yang dipakai apartemen itu adalah pemukiman warga.

Bahkan, ada pula lapangan bola tempat masyarakat kerap bermain bola, layangan, saling bertegur sapa, dan bercengkerama dengan warga lainnya secara turun-temurun.

Sambil Terisak Anak Korban Ungkap Melihat Kekejaman PKI Melakukan Penculikan dan Pembunuhan Brutal

Lies adalah satu-satunya warga Kebon Melati yang masih bertahan tinggal di kompleks apartemen mewah itu.

Namun, bukan di dalam unit apartemennya melainkan di rumah reyot yang ada di dalam kompleks apartemen.

Ia bercerita, dulu, warga yang tinggal di kawasan itu sedikit.

"Dulunya, cuma ada dua hingga tiga rumah lah, itu juga rumah saya dan keluarga saya samping-sampingan."

"Dulu, tidak masuk listrik di sini pas zamannya Belanda dan Jepang menjajah Indonesia," ujar Lies kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/9/2019).

Wali Kota Jakarta Selatan Lakukan Sidak Jalur Sepeda Jalan Melawai Raya yang Dilaporkan sudah Steril

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved