Sejarah
Makam Ade Irma Suryani Nasution yang Tewas Ditembak G30S PKI Terkunci Rapat Seperti Kian Terlupakan
Tidak ada lagi sosok anak-anak yang mengunjungi makam ataupun para ibu yang mengenang kisah tragis gadis kecil yang tewas dalam Peristiwa G30SPKI itu.
"Karena ketutup, jadi, orang nggak banyak tahu, makanya sepi sekarang ini."
"Sayang banget, padahal Ade Irma kan bisa menjadi contoh untuk anak-anak, kisahnya bisa jadi gambaran buat anak-anak untuk mengenang pahlawan," ungkap Ari (55) warga Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (19/9/2019).
• Anies Baswedan Ungkap Keharusan Penggunaan Mobil Ambulans Terkait Ibu Menggendong Jenazah Bayi
Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Jakarta Selatan itu berharap agar Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan dapat membuka akses masuk bagi pengunjung.
Sehingga, masyarakat dapat dengan mudah mengakses makam.
"Kalau bisa aksesnya dibuka, karena sayang banget pager ditutup sekarang ini," jelasnya.
Seperti diketahui, Ade Irma Suryani Nasution gugur dalam penyergapan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 6 Oktober 1965 silam.
Putri bungsu Jenderal Besar Abdul Harris Nasution itu tewas ketika menjadi tameng untuk ayahnya.
Dalam peristiwa tersebut, turut wafat Adjudan sang ayah, Kapten Pierre Andreas Tendean yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Sedangkan Ade Irma Suryani Nasution dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blok P Prapanca yang disulap menjadi Kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada tahun 1998.
Perubahan status TPU tersebut mengubah wajah TPU yang semula dipenuhi kuburan umum masyarakat menjadi perkantoran bertingkat.
Walau begitu, makam Ade Irma Suryani yang berada di sisi Jalan Nipah XII tidak dibongkar dan justru dibangun Tugu monumen perjuangan.

• Ade Irma Suryani Hanya Bisa Berkata Lirih Ade Salah Apa Papa Kok Ade Ditembak
Dialog terakhir di antara ibu kandung, anak, dan bapaknya yang diburu komplotan yang bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu demikian tragis, menyayat hati, dan mengiris hati.
Korban masih berumur 5 tahun ketika sekomplotan orang bersenjata menyerbu rumahnya.
Baca: Lihat Uang Soekarno Bisa Menggulung Sendiri Ada Surah Al Ikhlash dan Kun Fayakun
Ade Irma Suryani Nasution lahir 19 Februari 1960 , ia adalah putri bungsu Jenderal Besar Abdul Harris Nasution.